Anggrek Merpati
Anggrek adalah tanaman yang identik dengan sifat kesabaran, keuletan,
ketekunan, dan pantang menyerah. Justru diperlukan â€Å“ketangguhanâ€
tersendiri untuk dapat menaklukan anggrek-anggrek perkasa seperti
Anggrek tebu misalnya (Grammatophylum speciosum). Salah satu upaya untuk
lebih mensosialisasikan kesadaran cinta anggrek kepada generasi muda
adalah dengan mengajak mereka terlibat secara langsung dengan aktifitas
memelihara anggrek. Dengan melakukan praktek langsung, maka akan
dimulailah kesadaran untuk peduli terhadap kehidupan sang anggrek. Nah,
untuk mensosialisasikan gerakan tersebut, maka diperlukan petunjuk awal
untuk memulai hobi ini. Salah satu jenis anggrek yang sangat
direkomendasikan untuk dicoba untuk sekedar iseng oleh pemula adalah
Dendrobium crumenatum atau dikenal luas dengan nama Anggrek Merpati
Dendrobium crumenatum |
Anggrek merpati (Dendrobium crumenatum) merupakan anggrek yang cukup populer karena bentuk bunganya yang seperti burung merpati sedang terbang. Anggrek merpati memiliki habitat hidup yang luas, mulai dari Indonesia, Singapura, Thailand, hingga ke Filipina dan Papua,
sehingga mudah ditemui bahkan pada cabang-cabang pohon di pinggir jalan
sekalipun. Anggrek ini juga dapat bertahan hidup daerah dataran tinggi maupun dataran rendah. Memiliki cukup banyak variasi dalam bentuk dan ukuran bunga. Warna
khas nya yang putih bersih ditambah aroma harum semerbak merupakan
kelebihan anggrek ini dibanding kerabatnya yang lain. Anggrek ini
memiliki adaptasi yang sangat luas mulai dari dataran rendah hingga
dataran tinggi. Saat musim berbunga tiba, seluruh kuntum umumnya akan
mekar serentak. Hanya saja, lama mekarnya tidak lebih dari 1 hari.
Kelebihan lain anggrek ini adalah toleran terhadap kekeringan, kemampuan
menghasilkan keiki (anakan) yang sangat tinggi, tingkat pertumbuhan
akar dan tunas yang cepat, serta tahan terhadap berbagai rentang
intensitas cahaya yang kuat.
Anggrek ini amat sangat dianjurkan
untuk para pemula, bahkan yang sekedar iseng sekalipun. Bagi temen-temen
awam yang ingin mengetahui dunia anggrek, tentu sangatlah penting untuk
mencoba memulai dengan anggrek ini. Tidak perlu khawatir apalagi cemas
apabila merasa belum berpengalaman memelihara anggrek sebelumnya. Bahkan
kita akan dibuat keheranan dengan ketangguhan anggrek ini untuk
bertahan hidup. Sangatlah pantas bila Dendrobium crumenatum si Anggrek
merpati ditempatkan pada posisi terhormat.
Apabila anda berminat
untuk mencoba memeliharanya, cobalah iseng-iseng mengamati kebun
tetangga sebelah, apabila anda meminta dengan baik-baik, saya sangat
yakin anda akan diberi setidaknya 2-3 batang atau bahkan lebih. Apabila
masih kesulitan juga, silahkan bertamasya di kawasan pegunungan atau
kawasan hutan, disana anda akan banyak menemui pedagang anggrek menjual
tanaman ini, atau jika beruntung anda cukup memungut beberapa batang
anggrek merpati langsung dari pepohonan. Masih kesulitan juga
??!!…..dengan sangat-sangat berbahagia rekan-rekan di milis anggrek akan
berbagi koleksi Anggrek merpatinya secara cuma-cuma alias
gratis…mungkin hanya mengganti ongkos kirim apabila tempatnya jauh.
Merpati adalah lambang kesetiaan, persahabatan, dan kesetiakawanan
sosial…maka selayaknyalah anggrek ini dijadikan simbol persahabatan
antar penggemar anggrek.
Informasi budidaya : Dendrobium
crumenatum (Anggrek merpati) dapat dipisah dengan mudah dari rumpunnya.
Pisahkan sedikitnya 2 batang besar atau 3-4 batang ukuran kecil.
Kemudian bungkus bagian pangkal batang bawah yang memiliki akar dengan
sedikit sabut kelapa yang sudah dibasahi terlebih dahulu. Setelah
dibungkus, tanaman ini di tempelkan pada sekeping pakis atau di tanam
dalam pot berisi potongan pakis/arang. Letakkan pada tempat yang teduh
selama 2-3 minggu, hingga akar baru telah tumbuh dan tanaman tampak
kuat. Pindahkan tanaman ditempat yang lebih terang dengan terus
memelihara kelembaban pada medianya. Saat tunas-tunas baru telah tumbuh
dan menjadi rumpun dewasa, maka puluhan kuntum bunga akan segera
menyemarakkan hasil jerih payah anda. Tidak perlu khawatir terlalu lama
menunggu, karena anggrek ini telah dikenal memiliki laju partumbuhan
yang cepat.
Karakteristik Tanaman
Anggrek merpati mempunyai bunga dengan sepal dan petal berwarna putih dengan bentuk lidah (labellum)
bervariasi dan memiliki warna putih dengan sedikit kekuningan. Bunganya
harum semerbak, terutama di pagi hari dan biasanya hanya bertahan
sehari. Mekarnya bunga seringkali secara bersamaan dan dipengaruhi oleh
perbedaan suhu yang ekstrem (misalnya: hujan deras pada musim kemarau).
Anggrek merpati termasuk dalam anggrek golongan monopodial dengan bentuk bulb
membengkak pada bagian bawah dan pipih pada bagian atas. Akarnya bulat
pipih berwarna putih memanjang. Anggrek ini termasuk anggrek yang rajin
menghasilkan keiki.
Anggrek Merpati merupakan tumbuhan epiphyt (Tumbuhan yang menumpan pada tumbuhan lain, tetapi tidak merugikan Induk Semangnya)
Angrrek merpati mempunyai bulbus yag berfungsi untuk menyimpan air pada saat kekeringan, daun tungal, bunga tandan berwarna putih, bila masih kuncup kelihatan seperti merpati (lihat gambar)
Anggrek merpati ternyata mempunyai khasiat untuk mengobati kanker otak. Kita tentu tidak asing dengan penyakit yang satu ini yang sudah begitu familiar di masyarakat.
Mendengar kanker otak tentu sebagian dari kita merasa merinding akan penyakit yang sangat berbahaya ini, dapat dibayangkan bahwa sudah jutaan manusia menjadi korban keganasan dari penyakit ini. Mungkin banyak di sekiling kita yang menderita penyakit ini, atau bahkan mungkin salah satu anggota keluarga kita yang mengalaminya.
Anggrek merpati tidak hanya berguna sebagai tanaman hias yang semerbak, tapi bisa juga mengobati penyakit kanker otak.
Berikut ini merupakan cara penggunaan anggrek merpati sebagai tanaman obat untuk mengobati penyakit kanker otak, silakan Anda mencoba resep yang ampuh ini. Tetapi ingat, pada hakekatnya yang dapat menyembuhkan suatu penyakit adalah Tuhan,
Caranya :
Ambillah bunga, batang, daun dan akar anggrek merpati. Kemudian cuci sampai bersih kemudian tumbuk halus. Setelah itu campurkan dengan 100 cc air matang. Peras lalu saring, dan minumlah sehari sekali, Insya Allah penyakit kanker otak yang Anda derita cepat sembuh dalam waktu yang relative singkat.
Sumber :
Angrrek merpati mempunyai bulbus yag berfungsi untuk menyimpan air pada saat kekeringan, daun tungal, bunga tandan berwarna putih, bila masih kuncup kelihatan seperti merpati (lihat gambar)
Anggrek merpati ternyata mempunyai khasiat untuk mengobati kanker otak. Kita tentu tidak asing dengan penyakit yang satu ini yang sudah begitu familiar di masyarakat.
Mendengar kanker otak tentu sebagian dari kita merasa merinding akan penyakit yang sangat berbahaya ini, dapat dibayangkan bahwa sudah jutaan manusia menjadi korban keganasan dari penyakit ini. Mungkin banyak di sekiling kita yang menderita penyakit ini, atau bahkan mungkin salah satu anggota keluarga kita yang mengalaminya.
Anggrek merpati tidak hanya berguna sebagai tanaman hias yang semerbak, tapi bisa juga mengobati penyakit kanker otak.
Berikut ini merupakan cara penggunaan anggrek merpati sebagai tanaman obat untuk mengobati penyakit kanker otak, silakan Anda mencoba resep yang ampuh ini. Tetapi ingat, pada hakekatnya yang dapat menyembuhkan suatu penyakit adalah Tuhan,
Caranya :
Ambillah bunga, batang, daun dan akar anggrek merpati. Kemudian cuci sampai bersih kemudian tumbuk halus. Setelah itu campurkan dengan 100 cc air matang. Peras lalu saring, dan minumlah sehari sekali, Insya Allah penyakit kanker otak yang Anda derita cepat sembuh dalam waktu yang relative singkat.
Sumber :
http://kiathidupsehat.com/tanaman-obatkhasiat-anggrek-merpati-dendrobium-crumeatum-sbg-obat-kanker-otak/
http://id.wikipedia.org/wiki/Anggrek_merpati
http://anggrek.org/mari-memulai-dengan-anggrek-merpati.html
Anggrek Monyet (Dracula Simia)
Dracula Simia |
Memiliki nama ilmiah Dracula Simia, dracula berarti “Naga Kecil” yang
mengacu pada aspek yang aneh yaitu terdapat dua tanji yang panjang pada
bunga ini. Sedangkan simia adalah semacam anggukan yang menjelaskan
bahwa bunga ini memang memiliki wajah yang sangat mirip dengan seekor
monyet.
Anggrek Dracula |
Bunga ini hanya dapat tumbuh di cuaca yang cukup dingin serta di
tempat yang teduh. Hal ini membuat tak banyak orang yang dapat merawat
bunga ini.
Jika masih penasaran mengapa bunga ini disebut anggrek monyet,
cobalah perhatikan gambarnya, maka Kamu akan melihat wajah monyet yang
terlihat jelas pada kelopak bunga.
Anggrek Monyet |
http://uniqpost.com/42353/dracula-simia-bunga-anggrek-dengan-wajah-monyet/
Anggrek (Orchidaceae)
Suku anggrek-anggrekan (bahasa Latin: Orchidaceae) merupakan satu suku tumbuhan berbunga
dengan anggota jenis terbanyak. Jenis-jenisnya tersebar luas dari
daerah tropika basah hingga wilayah sirkumpolar, meskipun sebagian besar
anggotanya ditemukan di daerah tropika. Kebanyakan anggota suku ini
hidup sebagai epifit,
terutama yang berasal dari daerah tropika. Anggrek di daerah beriklim
sedang biasanya hidup di tanah dan membentuk umbi sebagai cara
beradaptasi terhadap musim dingin.
Organ-organnya yang cenderung tebal dan "berdaging" (sukulen)
membuatnya tahan menghadapi tekanan ketersediaan air. Anggrek epifit
dapat hidup dari embun dan udara lembap. Orchidaceae adalah sumber
inspirasi dari nama kereta api Argo Anggrek, kereta api eksekutif yang melayani Surabaya Pasar Turi-Gambir.
Anggota pentingnya yang dikenal baik manusia adalah anggrek hias serta vanili.berkelopak bunga indah dan berwarna-warni.
Ciri-ciri botani
Anggota suku ini cenderung memiliki organ-organ yang sukulen
atau "berdaging": tebal dengan kandungan air yang tinggi. Dengan
demikian ia dapat hidup pada kondisi ketersediaan air yang rendah. Air
diperoleh dari hujan, tetesan, embun, atau uap air di udara. Namun,
anggrek tidak ditemukan di daerah gurun karena perakarannya tidak
intensif. Anggrek menyukai cahaya matahari tetapi tidak langsung
sehingga ia biasa ditemukan di alam sebagai tumbuhan lantai hutan atau
di bawah naungan. Sebagai tanaman hias, anggrek tahan di dalam ruang.
Akar serabut, tidak dalam. Jenis-jenis epifit yaitu mengembangkan
akar sukulen dan melekat pada batang pohon tempatnya tumbuh,namun tidak
merugikan pohon inang. Ada pula yang tumbuh geofitis,dengan istilah lain
terrestria artinya tumbuh di tanah dengan akar-akar di dalam tanah. Ada
pula yang bersifat saprofit, tumbuh pada media daun-daun kering dan
kayu-kayu lapuk yang telah membusuk menjadi humus. Pada permukaan akar
seringkali ditemukan jamur akar (mikoriza) yang bersimbiosis dengan anggrek.
Batang anggrek beruas-ruas. Anggrek yang hidup di tanah ("anggrek tanah") batangnya pendek dan cenderung menyerupai umbi.
Sementara itu, anggrek epifit batangnya tumbuh baik, seringkali menebal
dan terlindungi lapisan lilin untuk mencegah penguapan berlebihan.
Pertumbuhan batang dapat bersifat "memanjang" (monopodial) atau
"melebar" (simpodial), tergantung genusnya.
Daun anggrek biasanya oval memanjang dengan tulang daun memanjang pula, khas daun monokotil. Daun dapat pula menebal dan berfungsi sebagai penyimpn air.
Bunga anggrek berbentuk khas dan menjadi penciri yang membedakannya
dari anggota suku lain. Bunga-bunga anggrek tersusun majemuk, muncul
dari tangkai bunga yang memanjang, muncul dari ketiak daun. Bunganya
simetri bilateral. Helaian Kelopak bunga (sepal) biasanya berwarna mirip dengan mahkota bunga (sehingga disebut tepal). Satu helai mahkota bunga termodifikasi membentuk semacam "lidah" yang melindungi suatu struktur aksesoris yang membawa benang sari dan putik. Benang sari memiliki tangkai sangat pendek dengan dua kepala sari berbentuk cakram kecil (disebut "pollinia") dan terlindung oleh struktur kecil yang harus dibuka oleh serangga penyerbuk (atau manusia untuk vanili) dan membawa serbuk sari ke mulut putik. Tanpa bantuan organisme penyerbuk, tidak akan terjadi penyerbukan.
Buah anggrek berbentuk kapsul yang berwarna hijau dan jika masak mengering dan terbuka dari samping. Bijinya sangat kecil dan ringan, sehingga mudah terbawa angin. Biji anggrek tidak memiliki jaringan penyimpan cadangan makanan; bahkan embrionya
belum mencapai kematangan sempurna. Perkecambahan baru terjadi jika
biji jatuh pada medium yang sesuai dan melanjutkan perkembangannya
hingga kemasakan.
Kekerabatan antar anggrek spesies berdasarkan sifat morfologi tanaman dan bunga
Berdasarkan hasil analisis varian untuk karakter tinggi tanaman,
panjang daun, lebar daun, perbandingan antara panjang daun dengan lebar
daun, jumlah kuntum bunga, panjang tangkai bunga, diameter bunga dan
panjang kelopak bunga dari keenambelas anggrek spesies yang diuji
menunjukkan adanya perbedaan pengaruh yang nyata.
Tampak bahwa G. scriptum mempunyai panjang daun, lebar daun
dan panjang tangkai bunga nyata paling tinggi di antara keenambelas
anggrek spesies yang diuji. Namun, nilai diameter bunga (6,24 cm)
spesies ini nyata lebih kecil dari D. stratiotes. Bunga D. stratiotes
memiliki diameter yang nyata paling besar di antara spesies yang diuji,
yaitu 9,27 cm. Demikian juga jumlah kuntum bunga yang dihasilkan oleh G. scriptum nyata lebih sedikit daripada D. secundum,
masing-masing 27,75 dan 50. Hal ini menunjukkan bahwa panjang dan lebar
daun yang besar tidak menjamin akan menghasilkan bunga yang besar dan
banyak jumlahnya.
Tinggi tanaman D. anosmum memiliki nilai tertinggi, yaitu
118,40 cm, yang nyata berbeda dengan tinggi tanaman ke lima belas
anggrek spesies lainnya. Batang anggrek ini berupa pseudobulb atau batang semu yang tumbuh menggantung ke bawah. Hanya pada saat tumbuhnya tunas baru saja, pertumbuhan pseudobulb dari anggrek ini ke arah atas. Pertumbuhan batang selanjutnya menggantung ke arah bawah, seiring dengan bertambah panjangnya pseudobulb.Tanaman anggrek yang terpendek adalah B. lobii (5,00 cm). Berbeda dengan D. anosmum, B. lobii memiliki batang berupa bulb. Nilai tinggi tanaman anggrek jenis ini tidak nyata berbeda dengan D. bracteosum (17,77 cm), D. capra (12,15 cm), D. johannis (34,48 cm), D. macrophyllum (31,12 cm), D. phalaenopsis (20,02 cm), P. amboinensis, P. violaceae, A. miniatum dan G. scriptum.
G. scriptum memiliki daun terpanjang dan terlebar. Lebar daun G. scriptum sama dengan lebar daun P. violaceae, P. amboinensis dan D. macrophyllum. Lebar daun terkecil dimiliki D. capra (1,09 cm) yang sama dengan D. bracteosum (1,56 cm), D. johannis (1,76 cm), D. phalaenopsis (2,36 cm) dan A. miniatum (1,52 cm).
Nilai perbandingan panjang dengan lebar daun terbesar dimiliki oleh V. tricolor, sebesar 10,48; yang tidak berbeda nyata dengan D. capra (9,55). Nilai perbandingan panjang dengan lebar daun terkecil dimiliki oleh D. stratiotes (2,20) yang tidak berbeda nyata dengan D. macrophyllum, D. secundum, D. undulatum, D. veratrifolium, P. amboinensis dan P. violaceae (masing-masing dengan nilai 3,05; 2,75; 2,25; 2,48; 2,73 dan 2,68).
Jumlah kuntum bunga yang terbanyak dimiliki oleh D. secundum (50 buah) dan paling sedikit dimiliki oleh B. lobii (1 buah) yang tidak nyata berbeda dengan D. anosmum, D. bracteosum, D. capra, D. johannis, D. phalaenopsis, D. stratiotes, P. amboinensis, P. violaceae dan A. miniatum. Karakteristik bunga B. lobii terletak pada labellumnya yang dapat bergoyang apabila ditiup angin. Dengan adanya ciri khas bunga yang seperti ini, anggrek B. lobii memiliki sebutan anggrek lidah bergoyang atau kembang goyang. G. scriptum
memiliki tangkai bunga yang paling panjang di antara keenam belas
anggrek spesies yang diuji, yaitu 92,27 cm. Panjang tangkai bunga
terpendek dimiliki oleh anggrek D. anosmum (1,36 cm) yang sama dengan panjang tangkai bunga anggrek D. bracteosum, D. secundum, P. amboinensis, P. violaceae, A. miniatum dan B. lobii.
Diameter bunga anggrek yang paling besar, yaitu 9,27 cm dimiliki oleh D. stratiotes. D. stratiotes
ini memiliki mahkota bunga (petala) yang panjang terpelintir tegak ke
atas. Besarnya diameter bunga anggrek tersebut sama dengan besarnya
diameter bunga D. anosmum. Diameter bunga terkecil dimiliki oleh anggrek D. secundum
(0,74 cm). Ukuran diameter anggrek ini paling kecil disebabkan oleh
bunga ini tidak dapat membuka atau mekar dengan maksimal. Ukuran bunga
yang mini, tersusun sangat rapat, dan dalam satu tangkai bunga terdiri
atas kuntum bunga yang banyak, merupakan ciri khas yang membuat D. secundum diberi sebutan sebagai anggrek sikat. Ukuran diameter bunga anggrek ini sama besarnya dengan anggrek A. miniatum (1,13 cm).
Kelopak bunga (sepala) terpanjang dimiliki oleh anggrek B. lobii
(6 cm) yang nyata berbeda dengan kelima belas anggrek spesies lainnya.
Anggrek ini memiliki sepala dorsale atau kelopak bunga bagian atas
tegak, berwarna kuning dan panjang. Sepala paling pendek dimiliki oleh
anggrek jenis A. miniatum (0,63 cm) yang sama ukurannya dengan anggrek D. secundum
(0,92 cm). Dari keenambelas jenis anggrek yang diuji, hanya ada empat
jenis yang mempunyai tipe pertumbuhan batang monopodial, yaitu P. amboinensis, P. violaceae, Vanda tricolor dan A. miniatum.
Kedua belas jenis anggrek lainnya tipe pertumbuhan batangnya tergolong
simpodial. Dari segi aroma bunga, terdapat keanekaragaman aroma bunga
mulai dari tidak beraroma sampai sangat beraroma. Demikian pula dengan
warna kehijauan daun, hanya Vanda tricolor yang warna daunnya berbeda dengan kelima belas jenis anggrek lainnya.
Masing-masing jenis memperlihatkan karakter yang berbeda satu dengan
yang lainnya. Perbedaan tersebut dikarenakan perbedaan habitat asal
diambilnya tanaman anggrek yang bersangkutan. Habitat asal tanaman
anggrek memberikan pengaruh terhadap pertumbuhan anggrek melalui
pengaruh sinar matahari, cuaca atau keadaan iklim, suhu udara,
kelembapan udara serta tersedianya unsur hara yang dapat diserap oleh
tanaman anggrek untuk mendukung pertumbuhan tanaman anggrek, yang pada
akhirnya berpengaruh terhadap kualitas dan kuantitas bunga yang
dihasilkannya. Meskipun terdapat keragaman karakter dari masing-masing
jenis anggrek yang diuji, terdapat pula kesamaan karakter.
Anggrek Berdasarkan Tipe Pertumbuhan
Monopodial
Anggrek ini hanya memiliki satu batang dan satu titik tumbuh saja. Bunganya tumbuh dari ujung batang. Anggrek ini dapat diperbanyak dengan stek batang dan biji. contoh: Vanda sp., dan Phalaenopsis sp. (Anggrek Bulan).
Anggrek ini hanya memiliki satu batang dan satu titik tumbuh saja. Bunganya tumbuh dari ujung batang. Anggrek ini dapat diperbanyak dengan stek batang dan biji. contoh: Vanda sp., dan Phalaenopsis sp. (Anggrek Bulan).
Simpodial
Anggek ini memiliki lebih dari satu titik tumbuh. Tunas baru muncul dari sekitar batang utama. Bunga bisa muncul di pucuk atau sisi batang, tetapi ada juga yang muncul dari akar tinggal. Batangnya menyimpan air cadangan makanan atau umbi semu. Anggrek ini dapat diperbanyak dengan cara split, pemisahan keiki, biji. Contoh: Dendrobium sp., Cattleya sp.
Anggek ini memiliki lebih dari satu titik tumbuh. Tunas baru muncul dari sekitar batang utama. Bunga bisa muncul di pucuk atau sisi batang, tetapi ada juga yang muncul dari akar tinggal. Batangnya menyimpan air cadangan makanan atau umbi semu. Anggrek ini dapat diperbanyak dengan cara split, pemisahan keiki, biji. Contoh: Dendrobium sp., Cattleya sp.
Anggrek Berdasarkan Tempat Tumbuh
Anggrek Epifit
Anggrek yang tumbuh menumpang pada pohon lain tanpa merugikan tanaman inangnya dan membutuhkan naungan dari cahaya matahari. Akar anggrek menyerap makanan dari air hujan, kabut dan udara sekitar. Contoh : Cattleya sp., Dendrobium sp., Vanda sp. Phalaenopsis sp.
Anggrek yang tumbuh menumpang pada pohon lain tanpa merugikan tanaman inangnya dan membutuhkan naungan dari cahaya matahari. Akar anggrek menyerap makanan dari air hujan, kabut dan udara sekitar. Contoh : Cattleya sp., Dendrobium sp., Vanda sp. Phalaenopsis sp.
Anggrek Terestial
Anggrek yang tumbuh di tanah dan membutuhkan cahaya matahari langsung. akarnya mengambil makanan dari tanah. Contoh : Phaius sp.
Anggrek yang tumbuh di tanah dan membutuhkan cahaya matahari langsung. akarnya mengambil makanan dari tanah. Contoh : Phaius sp.
Anggrek Saprofit.
Anggrek yang tumbuh pada media yang mengandung humus atau daun-daun kering, serta menbutuhkan sedikit cahaya matahari. Jenis ini tidak memiliki daun dan klorofil. Contoh : Goodyera sp.
Anggrek yang tumbuh pada media yang mengandung humus atau daun-daun kering, serta menbutuhkan sedikit cahaya matahari. Jenis ini tidak memiliki daun dan klorofil. Contoh : Goodyera sp.
Anggrek Litofit.
Anggrek yang tumbuh pada batu-batuan atau tanah berbatu, dan tahan terhadap cahaya matahari penuh. Anggek ini mengambil makanan dari hujan, udara, humus. Contoh : Paphiopedilum sp.
Anggrek yang tumbuh pada batu-batuan atau tanah berbatu, dan tahan terhadap cahaya matahari penuh. Anggek ini mengambil makanan dari hujan, udara, humus. Contoh : Paphiopedilum sp.
Pemanfaatan
Anggrek dikenal sebagai tanaman hias populer yang dimanfaatkan
bunganya. Bunga anggrek sangat indah dan variasinya hampir tidak
terbatas. Anggrek biasa dijual sebagai tanaman pot maupun sebagai bunga potong.
Indonesia memiliki kekayaan jenis anggrek yang sangat tinggi, terutama
anggrek epifit yang hidup di pohon-pohon hutan, dari Sumatera hingga
Papua. Anggrek bulan adalah bunga pesona bangsa Indonesia. Anggrek juga menjadi bunga nasional Singapura dan Thailand.
Anggrek |
Anggrek sering dipergunakan sebagai simbol dari rasa cinta, kemewahan, dan keindahan selama berabad-abad. Bangsa Yunani menggunakan anggrek sebagai simbol kejantanan, sementara bangsa Tiongkok pada zaman dahulu kala mempercayai bahwa anggrek sebagai tanaman yang mengeluarkan aroma harum dari tubuh Kaisar Tiongkok.
Pada pertengahan zaman, anggrek mempunyai peran penting dalam
pengembangan tehnik pengobatan menggunakan tumbuh-tumbuhan.
Penggunaannya pun meluas sampai menjadi bahan ramu-ramuan dan bahkan
sempat dipercaya sebagai bahan baku utama pembuatan ramuan ramuan cinta
pada masa tertentu. Ketika anggrek muncul dalam mimpi seseorang, hal ini
dipercaya sebagai simbol representasi dari kebutuhan yang mendalam akan
kelembuatan, romantisme, dan kesetiaan dalam suatu hubungan. Akhirnya,
pada permulaan abad ke-18, kegiatan mengkoleksi anggrek mulai menjadi
kegiatan yang banyak dilakukan di segala penjuru dunia, terutama karena
keindahan tanaman ini.
Vanili (Vanilla planifolia) juga merupakan anggota suku
anggrek-anggrekan. Tumbuhan ini dimanfaatkan buahnya. Untuk menghasilkan
buah, vanili harus "dikawinkan" oleh manusia, karena serangga
penyerbuknya tidak mampu hidup di luar daerah asalnya, meskipun sekarang
usaha-usaha ke arah pemanfaatan serangga mulai dilakukan.
Jenis-jenis anggrek hias
Penyebutan jenis anggrek hias biasa disebutkan dengan nama genusnya
saja karena banyak sekali hibrida antarspesies dan antargenus yang telah
dibuat. Akibatnya, penamaan anggrek memiliki semacam aturan khusus yang
agak "menyimpang" dari aturan penamaan botani biasa.
Berikut adalah nama-nama genus anggrek hias populer:- Cattleya, bunganya besar dan spektakuler, namun sulit dipelihara
- Dendrobium, tanaman hias paling populer dari antara jenis-jenis anggrek
- Grammatophylum, anggotanya termasuk Grammatophyllum scriptum yang dikenal juga dengan nama lokal anggrek Papua raksasa
- Oncidium, termasuk di dalamnya anggrek "golden shower"
- Phalaenopsis], kepopulerannya mendekati Dendrobium. Anggrek bulan adalah salah satu jenisnya
- Spathyphyllum, anggrek tanah
- Vanda, biasanya sebagai bunga potong
Sumber:
http://id.wikipedia.org/wiki/Orchidaceae
Melati (Jasmine)
Melati putih atau Jasminum sambac adalah spesies melati yang berasal dari Asia selatan (di India, Myanmar dan Sri Lanka. Penyebaranya dimulai dari Hindustan ke Indocina, lalu Kepulauan Melayu. Bunga ini menjadi satu dari tiga bunga nasional Indonesia (sebagai "Puspa Bangsa"). Bunga ini juga menjadi bunga nasional Filipina.
Melati putih tumbuh di pekarangan dan dapat digunakan sebagai tanaman pagar. Ketinggiannya dapat mencapai 2 meter.
Jasmine |
Morfologi
Melati dapat digolongkan sebagai semak, bisa juga agak merambat.[5] Melati merambat dengan "berantakan" (terjurai), atau "longgar" ketika masih muda.[6] Batangnya bulat berkayu dengan tinggi 0,3-3 meter.[3] Ia memiliki batang yang bercabang, dan berwarna coklat.[7] Daun melati putih berjenis tunggal, tangkai daun pendek, dengan ukuran sekitar 5 mm, dengan letak yang berhadapan. Helaian daunnya
berbentuk bulat telur, hingga menjorong, ujungnya runcing, pangkalnya
membulat, tepinya rata, tulang daunnya menyirip, dengan ukuran 5-10 cm × 4-6 cm. Perbungaannya termasuk majemuk,[3] tumbuh di ketiak daun,[7]
terbatas dengan jumlah 3 bunga atau sebuah tandan padat dengan banyak
bunga. Bunganya tunggal atau berpasangan (di varietas kultivasi), dengan
7-10 ruas kelopak, panjang 2,5-7 mm, berbulu halus, panjang tabung
mahkota 7-15 mm, sebanyak 5 cuping, bundar telur atau lonjong, panjang
8-15 mm, kebanyakan putih, beraroma kuat.[6] Mahkota bunganya berbentuk lembaran mengerut, seperti terompet, yang berwarna putih,[3] dan berbau wangi.[5] Buahnya termasuk buah buni,
mengkilap, dan berwarna hitam, dan dikelilingi kelopak. Beberapa
varietas melati berbunga ganda dikenal tidak menghasilkan buah.[6]
Akarnya termasuk tunggang,[7] sulit untuk dipatahkan, -kalaupun dipatahkan-, bekasnya tidak rata, dan juga tidak berserat.[3] Akarnya berbuku-buku/membesar.[6]
Makna penting
Jasmine |
Melati putih adalah salah satu dari bunga nasional Indonesia
(ditetapkan secara resmi melalui Undang-undang tahun 1990), dua bunga
nasional lainnya adalah anggrek bulan dan padma raksasa.[9]
Makna penting melati putih dalam budaya Indonesia sudah dikenal jauh
lebih tua. Telah lama dikenal sebagai bunga suci dalam tradisi
Indonesia, melambangkan kesucian, keanggunan yang sederhana, dan
ketulusan. Ia juga melambangkan keindahan dalam kesederhanaan dan
kerendahan hati, karena meskipun bunga putih ini kecil dan sederhana,
tetapi wanginya harum semerbak. Bunga ini merupakan bunga yang paling
penting dalam upacara pernikahan bagi berbagai suku bangsa di Indonesia,
terutama di Jawa.[14]
Kuncup bunga melati yang belum sepenuhnya mekar biasanya dipetik,
dikumpulkan dan dirangkai menjadi roncean melati. Pada hari pernikahan,
pengantin adat Jawa atau Sunda dihiasi roncean melati yang membentuk
jaring pembungkus konde, dan sebagian lainnya membentuk rantai rumit
roncean melati yang menggantung dari kepala pengantin wanita. Melati
juga menghiasi keris pengantin pria, rangkaian ini disebut roncen usus-usus yang merujuk kepada bentuknya yang menyerupai usus dan dikaitkan dengan legenda Arya Penangsang. Pengantin Makassar dan Bugis
juga menghiasi rambutnya dengan kuncup melati yang disematkan ke rambut
menyerupai butiran mutiara.
Melati memiliki makna luas dalam tradisi Indonesia; ia adalah bunga
kehidupan, keindahan, dan pernikahan, akan tetapi seringkali dikaitkan
dengan arwah orang yang telah wafat dan kematian. Dalam lagu dan puisi
perjuangan Indonesia, gugurnya bunga melati seringkali dijadikan
perlambang gugurnya pahlawan yang berkorban demi bangsa dan negara.
Makna ini sangat mirip dengan gugurnya bunga sakura dalam tradisi Jepang
yang melambangkan gugurnya para pejuang. Lagu patriotik "Melati di Tapal Batas" (1947) karya Ismail Marzuki dan "Melati Suci"[15] (1974) karya Guruh Sukarnoputra
menggambarkan melati sebagai pahlawan yang gugur di medan perjuangan,
yang harumnya senantiasa hadir sebagai kusuma yang menghiasi Ibu Pertiwi. Lagu "Melati dari Jayagiri"
karya Iwan Abdurachman mengibaratkan melati sebagai kecantikan seorang
gadis suci dan cinta masa lalu yang telah hilang dan senantiasa
dirindukan.
Di Hawaii, melati dikenal sebagai pikake, dan digunakan untuk membuat kalung rangkaian bunga harum khas Hawaii yang disebut lei.
Nama 'pikake' berasal dari bahasa Hawaii yang berarti "Merak", karena
putri Hawaii Kaʻiulani menyukai bunga ini dan burung merak.[10]
Di Kamboja, bunga ini digunakan sebagai persembahan sesaji untuk Buddha.
Saan musim berbunga yang dimulai bulan Juni, orang Kamboja merangkai
bunga ini pada lidi untuk dipersembahkan kepada Buddha dalam
persembahyangan.[16]
Melati |
Di China, bunga ini menjadi campuran minuman teh melati (茉莉花茶).[3] Serta menjadi tema lagu rakyat Mo Li Hua,
yang disensor oleh pemerintah komunis Republik Rakyat China karena
dikaitkan dengan perjuangan demonstrasi mahasiswa pro demokrasi pada
tahun 2011.[18]
Pengobatan
Melati putih yang sering disebut melati saja di Indonesia
memiliki rasa bunga dan daun yang rasanya pedas, manis, dan sifatnya
yang sejuk. Simplisia yang dipergunakan dalam pengobatan ini berkhasiat
antiradang, merangsang keluarnya keringat (diaforetik), peluruh air seni
(diuretik), dan melegakan nafas. Adapun akarnya, terasa manis, pedas, netral, dan agak beracun. Ini bersifat mematikan rasa (anastesi), dan menghilangkan nyeri (analgesik). Ramuan melati putih dilarang untuk diminum oleh ibu hamil dan kondisi badan lemah.[3]
Penyakit yang kiranya bisa diobati oleh akar melati putih adalah
bengkak (karena luka terpukul), nyeri karena patah tulang, sakit gigi
dan kepala. Daun dan bunga melati putih digunakan untuk mengobati flu, diare, demam, menghaentikan ASI, dan bisul. Rendaman akar (dicampur minyak kelapa) digunakan untuk obat tetes telinga.[3]
Sumber:
- Aiton, W. 1789. Hortus Kewensis; or, a Catalogue of the Plants Cultivated in the Royal Botanic Garden at Kew. London 1: 8. London :Printed for George Nicol, Bookseller to his Majesty.
- The Plant List: Jasminum sambac (L.) Sol.
- a b c d e f g h Dalimartha, Setiawan (2009) (editor:Ria Dahlianti). Atlas Tumbuhan Obat Indonesia. 6:107-110. Jakarta:Puspa Swara. ISBN 978-979-1480-19-2.
- Linne, Carl von. 1753. Caroli Linnaei ... Species plantarum :exhibentes plantas rite cognitas, ad genera relatas, cum differentiis specificis, ... Tomus 1: 6. Holmiae :Impensis Laurentii Salvii (1 May 1753).
- a b Sastrapradja, Setijati; Naiola, Beth Paul; Rasmadi, Endi Rochandi; Roemantyo; Soepardijono, Ernawati Kasim; Waluyo, Eko Baroto (Red. S. Sastrapradja) (1980). Tanaman Pekarangan. 16:84. Jakarta:Kerjasama LBN - LIPI dengan Balai Pustaka.
- a b c d "Jasminum sambac L.". Prohati. Diakses 9 May 2013.
- a b c "Dioscorea alata L.". Departemen Kesehatan. 14 November 2001. Diakses 9 May 2013.
- "Philippine Fast Facts: National Flower: Sampaguita". National Commission for Culture and the Arts, Republic of the Philippines. Diakses May 8, 2011.
- a b "ASEAN National Flowers". ASEAN secretariat. Diakses May 8, 2011.
- a b c W. Arthur Whistler (2000). Tropical ornamentals: a guide. Timber Press. hlm. 284–285. ISBN 9780881924756.
- Teresita L. Rosario. "Cut Flower Production in the Philippines". Food and Agriculture Organization of the United Nations. Diakses May 8, 2011.
- Greg Nickles (2002). Philippines: the people. The lands, peoples, and cultures. Crabtree Publishing Company. hlm. 27. ISBN 9780778793533.
- Robert H. Boyer (2010). Sundays in Manila. UP Press. hlm. 230. ISBN 978-971-5426-30-5.
- Toto Sutater & Kusumah Effendie. "Cut Flower Production in Indonesia". Food and Agriculture Organization of the United Nations. Diakses May 8, 2011.
- Melati Suci
- James H. Wandersee & Renee M. Clary. "Divinity in Bud". Human Flower Project. Diakses May 8, 2011.
- Tony Walsh (2004). "Jasmine Scents of Arabia". Arab News Review (Saudi Research & Publishing Company (SRPC)): 1–3. ISSN 0254-833X. Diakses May 8, 2011.
- "Jasmine stirrings in China: No awakening, but crush it anyway: The government goes to great lengths to make sure all is outwardly calm". The Economist. Diakses May 8, 2011.
- http://id.wikipedia.org/wiki/Melati_putih
Cara Budidaya Cabai Rawit
Cabe rawit (Capsicum frutescens) merupakan tanaman dari
benua Amerika. Tanaman ini cocok dikembangkan di daerah tropis terutama
sekitar khatulistiwa. Tanaman ini paling cocok ditanam di dataran rendah
dengan ketinggian 0-500 meter dpl. Meskipun begitu, cabe rawit bisa
tumbuh baik hingga ketinggian 1000 meter dpl. Untuk tempat yang terlalu
tinggi, produktivitas tanaman akan berkurang.
Cabai Rawit |
Di dataran tinggi, tanaman cabe rawit masih bisa berbuah. Hanya saja
periode panennya lebih sedikit dibanding dataran rendah. Selain itu,
produksi biji pada buah cabe rawit lebih sedikit. Ini bisa dianggap
keunggulan atau kelemahan. Karena tentu saja konsumen menyukainya namun
bobot buah menjadi ringan.
Cabe rawit yang dibudidayakan di Indonesia sangat beragam. Secara
umum, masyarakat mengenal cabe rawit putih dan cabe rawit hijau. Padahal
setiap tempat memiliki macam cabe rawit yang berbeda-beda.
Budidaya cabe rawit relatif lebih rendah resikonya dibanding cabe
besar. Tanaman ini lebih tahan serangan hama, meskipun hama yang
menyerang cabe besar bisa juga menyerang cabe rawit. Kali ini alamtani
menguraikan kiat-kiat usaha budidaya cabe rawit, mulai dari pemilihan
benih hingga penanganan panen.
Pemilihan benih cabe rawit
Dewasa ini telah banyak tersedia benih cabe rawit hibrida dengan
keunggulannya masing-masing. Pilihlah benih yang sifatnya sesuai dengan
kondisi lahan masing-masing. Bila sulit didapatkan atau harganya mahal,
kita bisa menyeleksi benih cabe rawit sendiri.
Benih cabe rawit bisa didapatkan dari hasil panen sebelumnya. Gunakan
buah dari hasil panen ke-4 hingga ke-6. Buah yang dihasilkan pada
periode panen ini biasanya memiliki biji yang optimal. Pada hasil panen
pertama hingga ketiga, biji dalam buah cabe rawit biasanya masih
sedikit. Sedangkan menjelang periode akhir panen jumlah biji banyak tapi
ukurannya kecil-kecil.
Untuk memilih benih cabe rawit yang baik, pilih beberapa tanaman yang
sehat dan terlihat kuat. Dari tanaman tersebut pilih buah yang
bentuknya sempurna, bebas dari serangan penyakit dan hama. Kemudian
biarkan buah tersebut menua pada pohon. Kalau memungkinkan biarkan buah
hingga mengering di pohon.
Setelah buah dipetik, potong secara membujur kulit buahnya. Buang
biji yang terdapat pada bagian pangkal dan ujung buah, ambil biji pada
bagian tengah. Biji pada bagian tengah biasanya yang paling berkualitas.
Kemudian rendam biji cabe rawit tersebut dalam air bersih. Buang biji
yang mengambang, biji yang cocok jadi benih adalah yang berisi dan
tenggelam dalam air. Kemudian jemur biji tersebut hingga kering,
kira-kira selama 3 hari.
Kecuali untuk benih organik, kita bisa memberikan fungisida untuk
menghindari serangan jamur. Kemudian simpan benih ditempat yang kering
dan masih memiliki sirkulasi udara. Bila penyimpanannya benar, benih
cabe rawit bisa bertahan hingga dua tahun.
Benih yang baik mempunyai daya tumbuh hingga 80 persen. Semakin lama
benih disimpan, daya tumbuhnya akan terus berkurang. Bila daya tumbuhnya
kurang dari 50 persen, sebaiknya jangan gunakan benih tersebut.
Cabai Rawit |
Penyemaian benih cabe rawit
Kebutuhan benih untuk satu hektar lahan budidaya cabe rawit sekitar
0,5 kg. Benih tersebut harus disemaikan terlebih dahulu untuk dijadikan
bibit. Tempat penyemaian hendaknya diberi naungan untuk menghindari
terik matahari langsung, kucuran hujan deras dan terpaan angin.
Siapkan polybag berukuran 5×10 cm kemudian isi dengan media
persemaian hingga ¾ bagiannya. Media persemaian terdiri dari campuran
tanah, arang sekam dan kompos dengan perbandingan 1:1:1. Ayak terlebih
dahulu bahan-bahan tersebut dan aduk secara merata. Silahkan baca lebih
lanjut membuat media persemaian.
Setelah media persemaian siap, rendam benih cabe rawit dengan air
hangat selama kurang lebih 6 jam. Maksudnya untuk merangsang
pertumbuhan. Kemudian masukkan benih kedalam polybag sedalam 0,5 cm,
tutup permukaannya dengan media tanam.
Penyiraman dilakukan setiap pagi dan sore. Agar kucuran air tidak
merusak media tanam, tutup permukaan polybag dengan kertas koran.
Kemudian siram permukaan kertas koran dengan gembor hingga airnya
menetes ke permukaan polybag.
Benih akan tumbuh menjadi bibit cabe rawit maksimal setelah dua
minggu. Tapi biasanya pada hari ke-7 bibit sudah mulai tumbuh. Bibit
cabe rawit baru bisa dipindahkan ke lahan terbuka setelah berdaun 4-6
helai atau kira-kira berumur 1 hingga 1,5 bulan.
Pengolahan tanah dan penanaman
Cabai Rawit |
Pengolahan tanah hendaknya dimulai bersamaan dengan pembibitan.
Sehingga ketika bibit cabe rawit siap tanam, lahan sudah siap untuk
dipakai.
Pengolahan tanah diawali dengan mencangkul atau membajak lahan
sedalam kira 40 cm. Apabila lahan terlalu asam, netralkan dengan dolomit
biasanya sekitar 1-4 ha/ton tergantung tingkat keasaman tanah.
Kemudian buat bedengan dengan lebar 100-110 cm dengan tinggi 30-40 cm
dan panjang mengikuti kondisi lahan.Jarak antar bedengan selebar 60 cm.
Campurkan pupuk organik, berupa kompos atau pupuk kandang sebanyak 15-20 ton/ha. BIla tanahnya kurang subur bisa juga ditambahkan urea, SP36 dan KCl secukupnya.
Penggunaan mulsa plastik hitam perak sebenarnya akan meningkatkan
produktivitas, namun harus dipertimbangkan dengan matang karena
biayanya. Melihat harga rata-rata cabe rawit dipasaran tidak setinggi
cabe besar, penggunaan mulsa bisa merugikan.
Sebagai alternatifnya bisa digunakan mulsa dari jerami. Hanya saja
perlu pengawasan lebih agar pemakaian jerami tidak mengundang hama dan
penyakit.
Buat lubang tanam dengan jarak 50-60 cm, lubang tanam dibuat dalam
dua baris dalam satu bedengan dengan jarak antar baris 60 cm. Pembuatan
lubang dibuat zig-zag tidak sejajar. Hal ini berguna untuk meningkatkan
penetrasi sinar matahari dan sirkulasi udara.
Pindahkan bibit dalam polybag semai kedalam lubang tanam dengan
menyobek atau mencopot polybag semai. Kemudian siram dengan air untuk
menjaga kelembabannya. Pemindahan bibit hendaknya dilakukan pada pagi
atau sore hari. Upayakan penanaman dalam satu hamparan bisa selesai
dalam sehari.
Perawatan budidaya cabe rawit
Penyiraman diperlukan saat musim kemarau saja. Bila konsidisi terlalu
kering tanaman cabe rawit bisa mati. Pengairan bisa dilakukan dengan
kocoran atau merendam bedengan. Perendaman bendengan cukup dilakukan
setiap dua minggu sekali.
Pemukan susulan ditambahkan setelah tanaman berumur 1 bulan sejak di
bibit ditanam. Selanjutnya berikan pemupukan susulan setiap habis panen.
Pemupukan susulan bisa menggunakan pupuk organik cair atau kompos.
Berikan pupuk cair yang telah diencerkan sebanyak 100 ml untuk setiap
tanaman. Sedangkan pupuk kompos sebanyak 500-700 gram. Bisa juga
ditambahkan urea dan NPK sebagai pupuk tambahan.
Perawatan lain yang diperlukan adalah penyiangan. Karena budidaya
cabe rawit jarang menggunakan mulsa maka penyiangan harus dilakukan
lebih intensis. Upayakan bedengan untuk besih dari gulma.
Pengendalian hama dan penyakit
Tanaman cabe rawit sebenarnya agak tahan terhadap serangan hama.
Namun bukan berarti kebal sama sekali. Hama yang menyerang cabe besar
bisa juga menyerang tanaman cabe rawit. Hama tersebut antara lain,
aphid, lalat buah, kepik, dll.
Sedangkan penyakit yang biasa menyerang tanaman cabe rawit adalah
patek, kerdil, keriting daun dan busuk buah. Penyakit kebanyakan
menyerang pada musim hujan, terutama pada curah hujan tinggi. Untuk
pengendalian lebih lanjut, silahkan baca hama dan penyakit tanaman cabe.
Pemanenan cabe rawit
Cabe rawit sudah mulai berbuah dan bisa dipanen setelah berumur 2,5-3
bulan sejak bibit ditanam. Periode panen bisa berlangsung selama 6
bulan bahkan lebih. Umur tanaman cabe rawit bisa mencapai 24 bulan.
Frekuensi panen pada periode masa panen tersebut bisa berlangsung 15-18
kali.
Namun semakin tua tanaman, produktivitasnya semakin rendah sehingga
tidak ekonomis lagi untuk dipelihara. Untuk budidaya intensif, biasanya
tanaman cabe rawit dipelihara hingga berumur 12 bulan. Budidaya yang
baik bisa menghasilkan total produksi hingga 30 ton/ha.
Pemanenan sebaiknya dilakukan pada pagi hari. Caranya dengan memetik
buah beserta tangkainya. Buah cabe rawit yang dikehendaki adalah yang
bentuknya ramping dan padat berisi. Tipe buah seperti ini biasanya
rasanya pedas dan dihargai lebih tinggi di pasar dibanding buah yang
besar namun kopong.
Sumber:
http://alamtani.com/budidaya-cabe-rawit.html
Cabai Merah
Cabai atau cabai merah atau chili adalah buah dan tumbuhan anggota genus Capsicum. Buahnya dapat digolongkan sebagai sayuran maupun bumbu, tergantung bagaimana digunakan. Sebagai bumbu, buah cabai yang pedas sangat populer di Asia Tenggara sebagai penguat rasa makanan. Bagi seni masakan Padang,
cabai bahkan dianggap sebagai "bahan makanan pokok" ke sepuluh
(alih-alih sembilan). Sangat sulit bagi masakan Padang dibuat tanpa
cabai.
Cabai Merah |
Manfaat
Cabai merah Besar (Capsicum annuum L.) merupakan salah satu
jenis sayuran yang memilki nilai ekonomi yang tinggi. Cabai mengandung
berbagai macam senyawa yang berguna bagi kesehatan manusia. [1].
Sun et al. (2007) melaporkan cabai mengandung antioksidan yang
berfungsi untuk menjaga tubuh dari serangan radikal bebas. Kandungan
terbesar antioksidan ini adalah pada cabai hijau. Cabai juga mengandung
Lasparaginase dan Capsaicin yang berperan sebagai zat antikanker (Kilham
2006; Bano & Sivaramakrishnan 1980).
Cabai (Capsicum annum L) merupakan salah satu komoditas sayuran yang
banyak dibudidayakan oleh petani di Indonesia karena memiliki harga jual
yang tinggi [2]
dan memiliki beberapa manfaat kesehatan yang salah satunya adalah zat
capsaicin yang berfungsi dalam mengendalikan penyakit kanker. Selain itu
kandungan vitamin C yang cukup tinggi pada cabai dapat memenuhi
kebutuhan harian setiap orang, namun harus dikonsumsi secukupnya untuk
menghindari nyeri lambung.
Cara penanaman
Cabai atau lombok termasuk dalam suku terong-terongan (Solanaceae) dan merupakan tanaman yang mudah ditanam di dataran rendah ataupun di dataran tinggi. Tanaman cabai banyak mengandung vitamin A dan vitamin C serta mengandung minyak atsiri capsaicin,
yang menyebabkan rasa pedas dan memberikan kehangatan panas bila
digunakan untuk rempah-rempah (bumbu dapur). Cabai dapat ditanam dengan
mudah sehingga bisa dipakai untuk kebutuhan sehari-hari tanpa harus
membelinya di pasar.
Tanaman cabai cocok ditanam pada tanah
yang kaya humus, gembur dan sarang, serta tidak tergenang air; pH tanah
yang ideal sekitar 5-6. Waktu tanam yang baik untuk lahan kering adalah
pada akhir musim hujan (Maret-April). Untuk memperoleh harga cabai yang
tinggi, bisa juga dilakukan pada bulan Oktober dan panen pada bulan
Desember, walaupun ada risiko kegagalan. Tanaman cabai diperbanyak
melalui biji yang ditanam dari tanaman yang sehat serta bebas dari hama
dan penyakit. Buah cabai yang telah diseleksi untuk bibit dijemur hingga
kering. Kalau panasnya cukup dalam lima hari telah kering kemudian baru
diambil bijinya: Untuk areal satu hektar dibutuhkan sekitar 2-3 kg buah cabai (300-500 gr biji).
Permasalahan produksi
Salah satu kendala utama dalam sistem produksi cabai di Indonesia adalah adanya serangan lalat buah pada buah cabai. Hama ini sering menyebabkan gagal panen[3].
Laporan Departemen Pertanian RI tahun 2006 menunjukkan bahwa kerusakan
pada tanaman cabai di Indonesia dapat mencapai 35%. Buah cabai yang
terserang sering tampak sehat dan utuh dari luar tetapi bila dilihat di
dalamnya membusuk dan mengandung larva lalat. Penyebabnya terutama adalah lalat buah Bactrocera carambolae. Karena gejala awalnya yang tak tampak jelas, sementara hama ini sebarannya masih terbatas di Indonesia, lalat buah menjadi hama karantina yang ditakuti sehingga dapat menjadi penghambat ekspor buah-buahan maupun pada produksi cabai.
Selain lalat buah, Kutudaun Myzus persicae (Hemiptera:
Aphididae) merupakan salah satu hama penting pada budidaya cabai karena
dapat menyebabkan kerusakan hingga 80%. Upaya pengendaliannya dapat
menggunakan insektida nabati ekstrak Tephrosia vogelii dan Alpinia galanga. [4]
Tanaman Cabai |
Upaya penanggulangan hama
Sebenarnya sudah dilakukan upaya untuk mengendalikan serangan lalat buah
ini, di antaranya adalah pembrongsongan yang dapat mencegah serangan
lalat buah. Akan tetapi, cara ini tidak praktis untuk dilakukan pada
tanaman cabai dalam areal yang luas. Sementara penggunaan insektisida
selain mencemari lingkungan juga sangat berbahaya bagi konsumen
buah. Oleh karena itu, diperlukan cara pengendalian yang ramah
lingkungan dan cocok untuk diterapkan di areal luas seperti di lahan
sentral produksi cabai. Upaya pengendalian lalat buah pada tanaman
cabai, khususnya cabai merah, adalah penggunaan insektisida sintetik
karena dianggap praktis, mudah didapat, dan menunjukkan efek yang cepat.
Selain insektisida sintetik, insektisida nabati seperti kacang babi Tephrosia vogelii, jeruk purut Citrus hystrix, serai wangi Cymbopogon citratus efektif sebagai penolak lalat buah.[5]
Adiyoga dan Soetiarso (1999) melaporkan 80% petani sayuran
menggunakan pestisida untuk mengendalikan penyakit tanaman. Akan tetapi
penggunaan insektisida tersebut sering meninggalkan residu yang berbahaya terhadap lingkungan dan kesehatan manusia (Duriat 1996). Di samping harga insektisida sintetik yang mahal, dampak dari adanya residu insektisida sintetik dalam bidang ekonomi adalah penolakan ekspor oleh banyak negara tujuan ekspor atas produk-produk cabai yang mengandung residu fungisida dan pestisida
lain (Caswell & Modjusca 1996). Di antara insektisida yang banyak
digunakan dalam pengendalian serangan lalat buah pada cabai adalah
Diazinon, Dursban, Supracide, Tamaron dengan konsentrasi 3-5%, dan
Agrothion (Pracaya 1991).
Sumber
- Sayuti A. 2006. Geografi budaya dalam wilayah pembangunan daerah Sumatera Barat. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Proyek Inventarisasi dan Dokumentasi Kebudayaan Daerah.
- Kardinan. 2002. Pestisida Nabati Ramuan dan Aplikasi. Jakarta: Penebar Swadaya.
- Kalshoven, L.G.E. 1981. The Pest of Crops in Indonesia. Jakarta: PT. Ichtiar Baru Van Hoeve.
- Toksisitas Ekstrak Tephrosia vogelii dan Alpinia galanga terhadap Myzus persicae pada Tanaman Cabai
- Evaluasi Lima Ekstrak Tanaman sebagai Penolak Lalat Buah Bactrocera sp. (Diptera: Tephritidae) pada Cabai Merah.
Subscribe to:
Posts (Atom)
Populer Saat Ini
-
Bendi ( Abelmoschus esculentus Moench , (bahasa Inggris: lady's fingers , okra , atau gumbo ) adalah sejenis tumbuhan berbunga dalam ...
-
Dracula Simia Anggrek monyet, itulah sebutan bagi bunga yang berasal dari selatan-timur Ekuador dan hutan Peru ini. Ta...
-
Bayam ( Amaranthus spp.) merupakan tumbuhan yang biasa ditanam untuk dikonsumsi daunnya sebagai sayuran hijau. Tumbuhan ini berasal dari...
-
Anggrek adalah tanaman yang identik dengan sifat kesabaran, keuletan, ketekunan, dan pantang menyerah. Justru diperlukan â€Å“ketangguhan...
-
Cabe rawit ( Capsicum frutescens ) merupakan tanaman dari benua Amerika. Tanaman ini cocok dikembangkan di daerah tropis terutama sek...
-
Melati putih atau Jasminum sambac adalah spesies melati yang berasal dari Asia selatan (di India, Myanmar dan Sri Lanka. Penyebaranya di...
-
Bawang bombai (Latin: Allium Cepa Linnaeus) adalah jenis bawang yang paling banyak dan luas dibudidayakan, dipakai sebagai bumbu maupun ...
-
Buncis (dari bahasa Belanda, boontjes , Phaseolus vulgaris L.) merupakan sejenis polong-polongan yang dapat dimakan. Buah, biji, ...
-
Suku anggrek-anggrekan (bahasa Latin: Orchidaceae ) merupakan satu suku tumbuhan berbunga dengan anggota jenis terbanyak. Jenis-jenisnya...
-
Cabai atau cabai merah atau chili adalah buah dan tumbuhan anggota genus Capsicum . Buahnya dapat digolongkan sebagai sayuran maupun bu...