Anggrek Merpati


Anggrek adalah tanaman yang identik dengan sifat kesabaran, keuletan, ketekunan, dan pantang menyerah. Justru diperlukan â€Å“ketangguhan” tersendiri untuk dapat menaklukan anggrek-anggrek perkasa seperti Anggrek tebu misalnya (Grammatophylum speciosum). Salah satu upaya untuk lebih mensosialisasikan kesadaran cinta anggrek kepada generasi muda adalah dengan mengajak mereka terlibat secara langsung dengan aktifitas memelihara anggrek. Dengan melakukan praktek langsung, maka akan dimulailah kesadaran untuk peduli terhadap kehidupan sang anggrek. Nah, untuk mensosialisasikan gerakan tersebut, maka diperlukan petunjuk awal untuk memulai hobi ini. Salah satu jenis anggrek yang sangat direkomendasikan untuk dicoba untuk sekedar iseng oleh pemula adalah Dendrobium crumenatum atau dikenal luas dengan nama Anggrek Merpati

Dendrobium crumenatum

Anggrek merpati (Dendrobium crumenatum) merupakan anggrek yang cukup populer karena bentuk bunganya yang seperti burung merpati sedang terbang. Anggrek merpati memiliki habitat hidup yang luas, mulai dari Indonesia, Singapura, Thailand, hingga ke Filipina dan Papua, sehingga mudah ditemui bahkan pada cabang-cabang pohon di pinggir jalan sekalipun. Anggrek ini juga dapat bertahan hidup daerah dataran tinggi maupun dataran rendah. Memiliki cukup banyak variasi dalam bentuk dan ukuran bunga. Warna khas nya yang putih bersih ditambah aroma harum semerbak merupakan kelebihan anggrek ini dibanding kerabatnya yang lain. Anggrek ini memiliki adaptasi yang sangat luas mulai dari dataran rendah hingga dataran tinggi. Saat musim berbunga tiba, seluruh kuntum umumnya akan mekar serentak. Hanya saja, lama mekarnya tidak lebih dari 1 hari. Kelebihan lain anggrek ini adalah toleran terhadap kekeringan, kemampuan menghasilkan keiki (anakan) yang sangat tinggi, tingkat pertumbuhan akar dan tunas yang cepat, serta tahan terhadap berbagai rentang intensitas cahaya yang kuat.
Anggrek ini amat sangat dianjurkan untuk para pemula, bahkan yang sekedar iseng sekalipun. Bagi temen-temen awam yang ingin mengetahui dunia anggrek, tentu sangatlah penting untuk mencoba memulai dengan anggrek ini. Tidak perlu khawatir apalagi cemas apabila merasa belum berpengalaman memelihara anggrek sebelumnya. Bahkan kita akan dibuat keheranan dengan ketangguhan anggrek ini untuk bertahan hidup. Sangatlah pantas bila Dendrobium crumenatum si Anggrek merpati ditempatkan pada posisi terhormat.


Apabila anda berminat untuk mencoba memeliharanya, cobalah iseng-iseng mengamati kebun tetangga sebelah, apabila anda meminta dengan baik-baik, saya sangat yakin anda akan diberi setidaknya 2-3 batang atau bahkan lebih. Apabila masih kesulitan juga, silahkan bertamasya di kawasan pegunungan atau kawasan hutan, disana anda akan banyak menemui pedagang anggrek menjual tanaman ini, atau jika beruntung anda cukup memungut beberapa batang anggrek merpati langsung dari pepohonan. Masih kesulitan juga ??!!…..dengan sangat-sangat berbahagia rekan-rekan di milis anggrek akan berbagi koleksi Anggrek merpatinya secara cuma-cuma alias gratis…mungkin hanya mengganti ongkos kirim apabila tempatnya jauh. Merpati adalah lambang kesetiaan, persahabatan, dan kesetiakawanan sosial…maka selayaknyalah anggrek ini dijadikan simbol persahabatan antar penggemar anggrek.
Informasi budidaya : Dendrobium crumenatum (Anggrek merpati) dapat dipisah dengan mudah dari rumpunnya. Pisahkan sedikitnya 2 batang besar atau 3-4 batang ukuran kecil. Kemudian bungkus bagian pangkal batang bawah yang memiliki akar dengan sedikit sabut kelapa yang sudah dibasahi terlebih dahulu. Setelah dibungkus, tanaman ini di tempelkan pada sekeping pakis atau di tanam dalam pot berisi potongan pakis/arang. Letakkan pada tempat yang teduh selama 2-3 minggu, hingga akar baru telah tumbuh dan tanaman tampak kuat. Pindahkan tanaman ditempat yang lebih terang dengan terus memelihara kelembaban pada medianya. Saat tunas-tunas baru telah tumbuh dan menjadi rumpun dewasa, maka puluhan kuntum bunga akan segera menyemarakkan hasil jerih payah anda. Tidak perlu khawatir terlalu lama menunggu, karena anggrek ini telah dikenal memiliki laju partumbuhan yang cepat.

Karakteristik Tanaman



Anggrek merpati mempunyai bunga dengan sepal dan petal berwarna putih dengan bentuk lidah (labellum) bervariasi dan memiliki warna putih dengan sedikit kekuningan. Bunganya harum semerbak, terutama di pagi hari dan biasanya hanya bertahan sehari. Mekarnya bunga seringkali secara bersamaan dan dipengaruhi oleh perbedaan suhu yang ekstrem (misalnya: hujan deras pada musim kemarau).
Anggrek merpati termasuk dalam anggrek golongan monopodial dengan bentuk bulb membengkak pada bagian bawah dan pipih pada bagian atas. Akarnya bulat pipih berwarna putih memanjang. Anggrek ini termasuk anggrek yang rajin menghasilkan keiki.

Anggrek Merpati merupakan tumbuhan epiphyt (Tumbuhan yang menumpan pada tumbuhan lain, tetapi tidak merugikan Induk Semangnya)

Angrrek merpati mempunyai bulbus yag berfungsi untuk menyimpan air pada saat kekeringan, daun tungal, bunga tandan berwarna putih, bila masih kuncup kelihatan seperti merpati (lihat gambar)

Anggrek merpati ternyata mempunyai khasiat untuk mengobati kanker otak. Kita tentu tidak asing dengan penyakit yang satu ini yang sudah begitu familiar di masyarakat.

Mendengar kanker otak tentu sebagian dari kita merasa merinding akan penyakit yang sangat berbahaya ini, dapat dibayangkan bahwa sudah jutaan manusia menjadi korban keganasan dari penyakit ini. Mungkin banyak di sekiling kita yang menderita penyakit ini, atau bahkan mungkin salah satu anggota keluarga kita yang mengalaminya.

Anggrek merpati tidak hanya berguna sebagai tanaman hias yang semerbak, tapi bisa juga mengobati penyakit kanker otak.

Berikut ini merupakan cara penggunaan anggrek merpati sebagai tanaman obat untuk mengobati penyakit kanker otak, silakan Anda mencoba resep yang ampuh ini. Tetapi ingat, pada hakekatnya yang dapat menyembuhkan suatu penyakit adalah Tuhan,

Caranya :
Ambillah bunga, batang, daun dan akar anggrek merpati. Kemudian cuci sampai bersih kemudian tumbuk halus. Setelah itu campurkan dengan 100 cc air matang. Peras lalu saring, dan minumlah sehari sekali, Insya Allah penyakit kanker otak yang Anda derita cepat sembuh dalam waktu yang relative singkat.

Sumber : 
http://kiathidupsehat.com/tanaman-obatkhasiat-anggrek-merpati-dendrobium-crumeatum-sbg-obat-kanker-otak/ 
http://id.wikipedia.org/wiki/Anggrek_merpati
http://anggrek.org/mari-memulai-dengan-anggrek-merpati.html

Anggrek Monyet (Dracula Simia)


Dracula Simia

Anggrek monyet, itulah sebutan bagi bunga yang berasal dari selatan-timur Ekuador dan hutan Peru ini. Tak banyak yang dapat melihat dan mengetahui bentuk asli dari bunga yang menggambarkan wajah seekor monyet ini. Pasalnya bunga ini hanya tumbuh di atas gunung dengan ketinggian 1000-2000 meter. namun berkat seorang kolektor pemberani, Kita bisa melihat ciri-ciri dari anggrek monyet ini.

Memiliki nama ilmiah Dracula Simia, dracula berarti “Naga Kecil” yang mengacu pada aspek yang aneh yaitu terdapat dua tanji yang panjang pada bunga ini. Sedangkan simia adalah semacam anggukan yang menjelaskan bahwa bunga ini memang memiliki wajah yang sangat mirip dengan seekor monyet.

Anggrek Dracula

Bunga ini hanya dapat tumbuh di cuaca yang cukup dingin serta di tempat yang teduh. Hal ini membuat tak banyak orang yang dapat merawat bunga ini.
Jika masih penasaran mengapa bunga ini disebut anggrek monyet, cobalah perhatikan gambarnya, maka Kamu akan melihat wajah monyet yang terlihat jelas pada kelopak bunga.

Anggrek Monyet




Sumber:
http://uniqpost.com/42353/dracula-simia-bunga-anggrek-dengan-wajah-monyet/

Anggrek (Orchidaceae)

Suku anggrek-anggrekan (bahasa Latin: Orchidaceae) merupakan satu suku tumbuhan berbunga dengan anggota jenis terbanyak. Jenis-jenisnya tersebar luas dari daerah tropika basah hingga wilayah sirkumpolar, meskipun sebagian besar anggotanya ditemukan di daerah tropika. Kebanyakan anggota suku ini hidup sebagai epifit, terutama yang berasal dari daerah tropika. Anggrek di daerah beriklim sedang biasanya hidup di tanah dan membentuk umbi sebagai cara beradaptasi terhadap musim dingin. Organ-organnya yang cenderung tebal dan "berdaging" (sukulen) membuatnya tahan menghadapi tekanan ketersediaan air. Anggrek epifit dapat hidup dari embun dan udara lembap. Orchidaceae adalah sumber inspirasi dari nama kereta api Argo Anggrek, kereta api eksekutif yang melayani Surabaya Pasar Turi-Gambir.
Anggota pentingnya yang dikenal baik manusia adalah anggrek hias serta vanili.berkelopak bunga indah dan berwarna-warni.


Ciri-ciri botani

Anggota suku ini cenderung memiliki organ-organ yang sukulen atau "berdaging": tebal dengan kandungan air yang tinggi. Dengan demikian ia dapat hidup pada kondisi ketersediaan air yang rendah. Air diperoleh dari hujan, tetesan, embun, atau uap air di udara. Namun, anggrek tidak ditemukan di daerah gurun karena perakarannya tidak intensif. Anggrek menyukai cahaya matahari tetapi tidak langsung sehingga ia biasa ditemukan di alam sebagai tumbuhan lantai hutan atau di bawah naungan. Sebagai tanaman hias, anggrek tahan di dalam ruang.
Akar serabut, tidak dalam. Jenis-jenis epifit yaitu mengembangkan akar sukulen dan melekat pada batang pohon tempatnya tumbuh,namun tidak merugikan pohon inang. Ada pula yang tumbuh geofitis,dengan istilah lain terrestria artinya tumbuh di tanah dengan akar-akar di dalam tanah. Ada pula yang bersifat saprofit, tumbuh pada media daun-daun kering dan kayu-kayu lapuk yang telah membusuk menjadi humus. Pada permukaan akar seringkali ditemukan jamur akar (mikoriza) yang bersimbiosis dengan anggrek.
Batang anggrek beruas-ruas. Anggrek yang hidup di tanah ("anggrek tanah") batangnya pendek dan cenderung menyerupai umbi. Sementara itu, anggrek epifit batangnya tumbuh baik, seringkali menebal dan terlindungi lapisan lilin untuk mencegah penguapan berlebihan. Pertumbuhan batang dapat bersifat "memanjang" (monopodial) atau "melebar" (simpodial), tergantung genusnya.
Daun anggrek biasanya oval memanjang dengan tulang daun memanjang pula, khas daun monokotil. Daun dapat pula menebal dan berfungsi sebagai penyimpn air.
Bunga anggrek berbentuk khas dan menjadi penciri yang membedakannya dari anggota suku lain. Bunga-bunga anggrek tersusun majemuk, muncul dari tangkai bunga yang memanjang, muncul dari ketiak daun. Bunganya simetri bilateral. Helaian Kelopak bunga (sepal) biasanya berwarna mirip dengan mahkota bunga (sehingga disebut tepal). Satu helai mahkota bunga termodifikasi membentuk semacam "lidah" yang melindungi suatu struktur aksesoris yang membawa benang sari dan putik. Benang sari memiliki tangkai sangat pendek dengan dua kepala sari berbentuk cakram kecil (disebut "pollinia") dan terlindung oleh struktur kecil yang harus dibuka oleh serangga penyerbuk (atau manusia untuk vanili) dan membawa serbuk sari ke mulut putik. Tanpa bantuan organisme penyerbuk, tidak akan terjadi penyerbukan.
Buah anggrek berbentuk kapsul yang berwarna hijau dan jika masak mengering dan terbuka dari samping. Bijinya sangat kecil dan ringan, sehingga mudah terbawa angin. Biji anggrek tidak memiliki jaringan penyimpan cadangan makanan; bahkan embrionya belum mencapai kematangan sempurna. Perkecambahan baru terjadi jika biji jatuh pada medium yang sesuai dan melanjutkan perkembangannya hingga kemasakan.


Kekerabatan antar anggrek spesies berdasarkan sifat morfologi tanaman dan bunga

Berdasarkan hasil analisis varian untuk karakter tinggi tanaman, panjang daun, lebar daun, perbandingan antara panjang daun dengan lebar daun, jumlah kuntum bunga, panjang tangkai bunga, diameter bunga dan panjang kelopak bunga dari keenambelas anggrek spesies yang diuji menunjukkan adanya perbedaan pengaruh yang nyata.
Tampak bahwa G. scriptum mempunyai panjang daun, lebar daun dan panjang tangkai bunga nyata paling tinggi di antara keenambelas anggrek spesies yang diuji. Namun, nilai diameter bunga (6,24 cm) spesies ini nyata lebih kecil dari D. stratiotes. Bunga D. stratiotes memiliki diameter yang nyata paling besar di antara spesies yang diuji, yaitu 9,27 cm. Demikian juga jumlah kuntum bunga yang dihasilkan oleh G. scriptum nyata lebih sedikit daripada D. secundum, masing-masing 27,75 dan 50. Hal ini menunjukkan bahwa panjang dan lebar daun yang besar tidak menjamin akan menghasilkan bunga yang besar dan banyak jumlahnya.
Tinggi tanaman D. anosmum memiliki nilai tertinggi, yaitu 118,40 cm, yang nyata berbeda dengan tinggi tanaman ke lima belas anggrek spesies lainnya. Batang anggrek ini berupa pseudobulb atau batang semu yang tumbuh menggantung ke bawah. Hanya pada saat tumbuhnya tunas baru saja, pertumbuhan pseudobulb dari anggrek ini ke arah atas. Pertumbuhan batang selanjutnya menggantung ke arah bawah, seiring dengan bertambah panjangnya pseudobulb.Tanaman anggrek yang terpendek adalah B. lobii (5,00 cm). Berbeda dengan D. anosmum, B. lobii memiliki batang berupa bulb. Nilai tinggi tanaman anggrek jenis ini tidak nyata berbeda dengan D. bracteosum (17,77 cm), D. capra (12,15 cm), D. johannis (34,48 cm), D. macrophyllum (31,12 cm), D. phalaenopsis (20,02 cm), P. amboinensis, P. violaceae, A. miniatum dan G. scriptum.
G. scriptum memiliki daun terpanjang dan terlebar. Lebar daun G. scriptum sama dengan lebar daun P. violaceae, P. amboinensis dan D. macrophyllum. Lebar daun terkecil dimiliki D. capra (1,09 cm) yang sama dengan D. bracteosum (1,56 cm), D. johannis (1,76 cm), D. phalaenopsis (2,36 cm) dan A. miniatum (1,52 cm).
Nilai perbandingan panjang dengan lebar daun terbesar dimiliki oleh V. tricolor, sebesar 10,48; yang tidak berbeda nyata dengan D. capra (9,55). Nilai perbandingan panjang dengan lebar daun terkecil dimiliki oleh D. stratiotes (2,20) yang tidak berbeda nyata dengan D. macrophyllum, D. secundum, D. undulatum, D. veratrifolium, P. amboinensis dan P. violaceae (masing-masing dengan nilai 3,05; 2,75; 2,25; 2,48; 2,73 dan 2,68).
Jumlah kuntum bunga yang terbanyak dimiliki oleh D. secundum (50 buah) dan paling sedikit dimiliki oleh B. lobii (1 buah) yang tidak nyata berbeda dengan D. anosmum, D. bracteosum, D. capra, D. johannis, D. phalaenopsis, D. stratiotes, P. amboinensis, P. violaceae dan A. miniatum. Karakteristik bunga B. lobii terletak pada labellumnya yang dapat bergoyang apabila ditiup angin. Dengan adanya ciri khas bunga yang seperti ini, anggrek B. lobii memiliki sebutan anggrek lidah bergoyang atau kembang goyang. G. scriptum memiliki tangkai bunga yang paling panjang di antara keenam belas anggrek spesies yang diuji, yaitu 92,27 cm. Panjang tangkai bunga terpendek dimiliki oleh anggrek D. anosmum (1,36 cm) yang sama dengan panjang tangkai bunga anggrek D. bracteosum, D. secundum, P. amboinensis, P. violaceae, A. miniatum dan B. lobii.
Diameter bunga anggrek yang paling besar, yaitu 9,27 cm dimiliki oleh D. stratiotes. D. stratiotes ini memiliki mahkota bunga (petala) yang panjang terpelintir tegak ke atas. Besarnya diameter bunga anggrek tersebut sama dengan besarnya diameter bunga D. anosmum. Diameter bunga terkecil dimiliki oleh anggrek D. secundum (0,74 cm). Ukuran diameter anggrek ini paling kecil disebabkan oleh bunga ini tidak dapat membuka atau mekar dengan maksimal. Ukuran bunga yang mini, tersusun sangat rapat, dan dalam satu tangkai bunga terdiri atas kuntum bunga yang banyak, merupakan ciri khas yang membuat D. secundum diberi sebutan sebagai anggrek sikat. Ukuran diameter bunga anggrek ini sama besarnya dengan anggrek A. miniatum (1,13 cm).
Kelopak bunga (sepala) terpanjang dimiliki oleh anggrek B. lobii (6 cm) yang nyata berbeda dengan kelima belas anggrek spesies lainnya. Anggrek ini memiliki sepala dorsale atau kelopak bunga bagian atas tegak, berwarna kuning dan panjang. Sepala paling pendek dimiliki oleh anggrek jenis A. miniatum (0,63 cm) yang sama ukurannya dengan anggrek D. secundum (0,92 cm). Dari keenambelas jenis anggrek yang diuji, hanya ada empat jenis yang mempunyai tipe pertumbuhan batang monopodial, yaitu P. amboinensis, P. violaceae, Vanda tricolor dan A. miniatum. Kedua belas jenis anggrek lainnya tipe pertumbuhan batangnya tergolong simpodial. Dari segi aroma bunga, terdapat keanekaragaman aroma bunga mulai dari tidak beraroma sampai sangat beraroma. Demikian pula dengan warna kehijauan daun, hanya Vanda tricolor yang warna daunnya berbeda dengan kelima belas jenis anggrek lainnya.
Masing-masing jenis memperlihatkan karakter yang berbeda satu dengan yang lainnya. Perbedaan tersebut dikarenakan perbedaan habitat asal diambilnya tanaman anggrek yang bersangkutan. Habitat asal tanaman anggrek memberikan pengaruh terhadap pertumbuhan anggrek melalui pengaruh sinar matahari, cuaca atau keadaan iklim, suhu udara, kelembapan udara serta tersedianya unsur hara yang dapat diserap oleh tanaman anggrek untuk mendukung pertumbuhan tanaman anggrek, yang pada akhirnya berpengaruh terhadap kualitas dan kuantitas bunga yang dihasilkannya. Meskipun terdapat keragaman karakter dari masing-masing jenis anggrek yang diuji, terdapat pula kesamaan karakter.

Anggrek Berdasarkan Tipe Pertumbuhan

Monopodial
Anggrek ini hanya memiliki satu batang dan satu titik tumbuh saja. Bunganya tumbuh dari ujung batang. Anggrek ini dapat diperbanyak dengan stek batang dan biji. contoh: Vanda sp., dan Phalaenopsis sp. (Anggrek Bulan).
Simpodial
Anggek ini memiliki lebih dari satu titik tumbuh. Tunas baru muncul dari sekitar batang utama. Bunga bisa muncul di pucuk atau sisi batang, tetapi ada juga yang muncul dari akar tinggal. Batangnya menyimpan air cadangan makanan atau umbi semu. Anggrek ini dapat diperbanyak dengan cara split, pemisahan keiki, biji. Contoh: Dendrobium sp., Cattleya sp.

Anggrek Berdasarkan Tempat Tumbuh

Anggrek Epifit
Anggrek yang tumbuh menumpang pada pohon lain tanpa merugikan tanaman inangnya dan membutuhkan naungan dari cahaya matahari. Akar anggrek menyerap makanan dari air hujan, kabut dan udara sekitar. Contoh : Cattleya sp., Dendrobium sp., Vanda sp. Phalaenopsis sp.
Anggrek Terestial
Anggrek yang tumbuh di tanah dan membutuhkan cahaya matahari langsung. akarnya mengambil makanan dari tanah. Contoh : Phaius sp.
Anggrek Saprofit.
Anggrek yang tumbuh pada media yang mengandung humus atau daun-daun kering, serta menbutuhkan sedikit cahaya matahari. Jenis ini tidak memiliki daun dan klorofil. Contoh : Goodyera sp.
Anggrek Litofit.
Anggrek yang tumbuh pada batu-batuan atau tanah berbatu, dan tahan terhadap cahaya matahari penuh. Anggek ini mengambil makanan dari hujan, udara, humus. Contoh : Paphiopedilum sp.

Pemanfaatan

Anggrek dikenal sebagai tanaman hias populer yang dimanfaatkan bunganya. Bunga anggrek sangat indah dan variasinya hampir tidak terbatas. Anggrek biasa dijual sebagai tanaman pot maupun sebagai bunga potong. Indonesia memiliki kekayaan jenis anggrek yang sangat tinggi, terutama anggrek epifit yang hidup di pohon-pohon hutan, dari Sumatera hingga Papua. Anggrek bulan adalah bunga pesona bangsa Indonesia. Anggrek juga menjadi bunga nasional Singapura dan Thailand.

Anggrek
Anggrek sering dipergunakan sebagai simbol dari rasa cinta, kemewahan, dan keindahan selama berabad-abad. Bangsa Yunani menggunakan anggrek sebagai simbol kejantanan, sementara bangsa Tiongkok pada zaman dahulu kala mempercayai bahwa anggrek sebagai tanaman yang mengeluarkan aroma harum dari tubuh Kaisar Tiongkok.
Pada pertengahan zaman, anggrek mempunyai peran penting dalam pengembangan tehnik pengobatan menggunakan tumbuh-tumbuhan. Penggunaannya pun meluas sampai menjadi bahan ramu-ramuan dan bahkan sempat dipercaya sebagai bahan baku utama pembuatan ramuan ramuan cinta pada masa tertentu. Ketika anggrek muncul dalam mimpi seseorang, hal ini dipercaya sebagai simbol representasi dari kebutuhan yang mendalam akan kelembuatan, romantisme, dan kesetiaan dalam suatu hubungan. Akhirnya, pada permulaan abad ke-18, kegiatan mengkoleksi anggrek mulai menjadi kegiatan yang banyak dilakukan di segala penjuru dunia, terutama karena keindahan tanaman ini.
Vanili (Vanilla planifolia) juga merupakan anggota suku anggrek-anggrekan. Tumbuhan ini dimanfaatkan buahnya. Untuk menghasilkan buah, vanili harus "dikawinkan" oleh manusia, karena serangga penyerbuknya tidak mampu hidup di luar daerah asalnya, meskipun sekarang usaha-usaha ke arah pemanfaatan serangga mulai dilakukan.

Jenis-jenis anggrek hias

Penyebutan jenis anggrek hias biasa disebutkan dengan nama genusnya saja karena banyak sekali hibrida antarspesies dan antargenus yang telah dibuat. Akibatnya, penamaan anggrek memiliki semacam aturan khusus yang agak "menyimpang" dari aturan penamaan botani biasa.
Berikut adalah nama-nama genus anggrek hias populer:
  • Cattleya, bunganya besar dan spektakuler, namun sulit dipelihara
  • Dendrobium, tanaman hias paling populer dari antara jenis-jenis anggrek
  • Grammatophylum, anggotanya termasuk Grammatophyllum scriptum yang dikenal juga dengan nama lokal anggrek Papua raksasa
  • Oncidium, termasuk di dalamnya anggrek "golden shower"
  • Phalaenopsis], kepopulerannya mendekati Dendrobium. Anggrek bulan adalah salah satu jenisnya
  • Spathyphyllum, anggrek tanah
  • Vanda, biasanya sebagai bunga potong

Sumber:
http://id.wikipedia.org/wiki/Orchidaceae

Melati (Jasmine)

Melati putih atau Jasminum sambac adalah spesies melati yang berasal dari Asia selatan (di India, Myanmar dan Sri Lanka. Penyebaranya dimulai dari Hindustan ke Indocina, lalu Kepulauan Melayu. Bunga ini menjadi satu dari tiga bunga nasional Indonesia (sebagai "Puspa Bangsa"). Bunga ini juga menjadi bunga nasional Filipina.
Melati putih tumbuh di pekarangan dan dapat digunakan sebagai tanaman pagar. Ketinggiannya dapat mencapai 2 meter.

Jasmine

Morfologi

Melati dapat digolongkan sebagai semak, bisa juga agak merambat.[5] Melati merambat dengan "berantakan" (terjurai), atau "longgar" ketika masih muda.[6] Batangnya bulat berkayu dengan tinggi 0,3-3 meter.[3] Ia memiliki batang yang bercabang, dan berwarna coklat.[7] Daun melati putih berjenis tunggal, tangkai daun pendek, dengan ukuran sekitar 5 mm, dengan letak yang berhadapan. Helaian daunnya berbentuk bulat telur, hingga menjorong, ujungnya runcing, pangkalnya membulat, tepinya rata, tulang daunnya menyirip, dengan ukuran 5-10 cm × 4-6 cm. Perbungaannya termasuk majemuk,[3] tumbuh di ketiak daun,[7] terbatas dengan jumlah 3 bunga atau sebuah tandan padat dengan banyak bunga. Bunganya tunggal atau berpasangan (di varietas kultivasi), dengan 7-10 ruas kelopak, panjang 2,5-7 mm, berbulu halus, panjang tabung mahkota 7-15 mm, sebanyak 5 cuping, bundar telur atau lonjong, panjang 8-15 mm, kebanyakan putih, beraroma kuat.[6] Mahkota bunganya berbentuk lembaran mengerut, seperti terompet, yang berwarna putih,[3] dan berbau wangi.[5] Buahnya termasuk buah buni, mengkilap, dan berwarna hitam, dan dikelilingi kelopak. Beberapa varietas melati berbunga ganda dikenal tidak menghasilkan buah.[6]
Akarnya termasuk tunggang,[7] sulit untuk dipatahkan, -kalaupun dipatahkan-, bekasnya tidak rata, dan juga tidak berserat.[3] Akarnya berbuku-buku/membesar.[6]

Makna penting

Jasmine
Melati putih ditetapkan sebagai bunga nasional Filipina sejak tahun 1934 oleh Gubernur Jenderal Filipina, Frank Murphy, melalui proklamasi No. 652.[8][9][10] Orang Filipina merangkai jalinan bunga melati menjadi kalung roncean, korsase rangkaian bunga, dan mahkota bunga.[11][12] Ronce bunga ini ada yang jarang-jarang ada yang padat, umumnya dijual oleh pedagang kembang di depan gereja atau di persimpangan jalan.[13]
Melati putih adalah salah satu dari bunga nasional Indonesia (ditetapkan secara resmi melalui Undang-undang tahun 1990), dua bunga nasional lainnya adalah anggrek bulan dan padma raksasa.[9] Makna penting melati putih dalam budaya Indonesia sudah dikenal jauh lebih tua. Telah lama dikenal sebagai bunga suci dalam tradisi Indonesia, melambangkan kesucian, keanggunan yang sederhana, dan ketulusan. Ia juga melambangkan keindahan dalam kesederhanaan dan kerendahan hati, karena meskipun bunga putih ini kecil dan sederhana, tetapi wanginya harum semerbak. Bunga ini merupakan bunga yang paling penting dalam upacara pernikahan bagi berbagai suku bangsa di Indonesia, terutama di Jawa.[14] Kuncup bunga melati yang belum sepenuhnya mekar biasanya dipetik, dikumpulkan dan dirangkai menjadi roncean melati. Pada hari pernikahan, pengantin adat Jawa atau Sunda dihiasi roncean melati yang membentuk jaring pembungkus konde, dan sebagian lainnya membentuk rantai rumit roncean melati yang menggantung dari kepala pengantin wanita. Melati juga menghiasi keris pengantin pria, rangkaian ini disebut roncen usus-usus yang merujuk kepada bentuknya yang menyerupai usus dan dikaitkan dengan legenda Arya Penangsang. Pengantin Makassar dan Bugis juga menghiasi rambutnya dengan kuncup melati yang disematkan ke rambut menyerupai butiran mutiara. 
Melati memiliki makna luas dalam tradisi Indonesia; ia adalah bunga kehidupan, keindahan, dan pernikahan, akan tetapi seringkali dikaitkan dengan arwah orang yang telah wafat dan kematian. Dalam lagu dan puisi perjuangan Indonesia, gugurnya bunga melati seringkali dijadikan perlambang gugurnya pahlawan yang berkorban demi bangsa dan negara. Makna ini sangat mirip dengan gugurnya bunga sakura dalam tradisi Jepang yang melambangkan gugurnya para pejuang. Lagu patriotik "Melati di Tapal Batas" (1947) karya Ismail Marzuki dan "Melati Suci"[15] (1974) karya Guruh Sukarnoputra menggambarkan melati sebagai pahlawan yang gugur di medan perjuangan, yang harumnya senantiasa hadir sebagai kusuma yang menghiasi Ibu Pertiwi. Lagu "Melati dari Jayagiri" karya Iwan Abdurachman mengibaratkan melati sebagai kecantikan seorang gadis suci dan cinta masa lalu yang telah hilang dan senantiasa dirindukan.
Di Hawaii, melati dikenal sebagai pikake, dan digunakan untuk membuat kalung rangkaian bunga harum khas Hawaii yang disebut lei. Nama 'pikake' berasal dari bahasa Hawaii yang berarti "Merak", karena putri Hawaii Kaʻiulani menyukai bunga ini dan burung merak.[10]
Di Kamboja, bunga ini digunakan sebagai persembahan sesaji untuk Buddha. Saan musim berbunga yang dimulai bulan Juni, orang Kamboja merangkai bunga ini pada lidi untuk dipersembahkan kepada Buddha dalam persembahyangan.[16]
Bunga ini umum dibudidayakan di India dan Bangladesh.[10] yang biasanya digunakan untuk membuat rangkaian bunga tebal untuk penghias rambut. Di Oman, bunga melati digunakan dalam upacara ulang tahun pertama seorang bayi. Bunga ditaburkan di atas dahi bayi sambil mengucapkan "hol hol". Bunga ini biasanya dijual dalam kemasan di antara daun almond India yang disemat dengan serat daun korma.[17]

Melati
Di China, bunga ini menjadi campuran minuman teh melati (茉莉花茶).[3] Serta menjadi tema lagu rakyat Mo Li Hua, yang disensor oleh pemerintah komunis Republik Rakyat China karena dikaitkan dengan perjuangan demonstrasi mahasiswa pro demokrasi pada tahun 2011.[18]

Pengobatan

Melati putih yang sering disebut melati saja di Indonesia memiliki rasa bunga dan daun yang rasanya pedas, manis, dan sifatnya yang sejuk. Simplisia yang dipergunakan dalam pengobatan ini berkhasiat antiradang, merangsang keluarnya keringat (diaforetik), peluruh air seni (diuretik), dan melegakan nafas. Adapun akarnya, terasa manis, pedas, netral, dan agak beracun. Ini bersifat mematikan rasa (anastesi), dan menghilangkan nyeri (analgesik). Ramuan melati putih dilarang untuk diminum oleh ibu hamil dan kondisi badan lemah.[3]
Penyakit yang kiranya bisa diobati oleh akar melati putih adalah bengkak (karena luka terpukul), nyeri karena patah tulang, sakit gigi dan kepala. Daun dan bunga melati putih digunakan untuk mengobati flu, diare, demam, menghaentikan ASI, dan bisul. Rendaman akar (dicampur minyak kelapa) digunakan untuk obat tetes telinga.[3]

Sumber:

  1. Aiton, W. 1789. Hortus Kewensis; or, a Catalogue of the Plants Cultivated in the Royal Botanic Garden at Kew. London 1: 8. London :Printed for George Nicol, Bookseller to his Majesty.
  2. The Plant List: Jasminum sambac (L.) Sol.
  3. a b c d e f g h Dalimartha, Setiawan (2009) (editor:Ria Dahlianti). Atlas Tumbuhan Obat Indonesia. 6:107-110. Jakarta:Puspa Swara. ISBN 978-979-1480-19-2.
  4. Linne, Carl von. 1753. Caroli Linnaei ... Species plantarum :exhibentes plantas rite cognitas, ad genera relatas, cum differentiis specificis, ... Tomus 1: 6. Holmiae :Impensis Laurentii Salvii (1 May 1753).
  5. a b Sastrapradja, Setijati; Naiola, Beth Paul; Rasmadi, Endi Rochandi; Roemantyo; Soepardijono, Ernawati Kasim; Waluyo, Eko Baroto (Red. S. Sastrapradja) (1980). Tanaman Pekarangan. 16:84. Jakarta:Kerjasama LBN - LIPI dengan Balai Pustaka.
  6. a b c d "Jasminum sambac L.". Prohati. Diakses 9 May 2013.
  7. a b c "Dioscorea alata L.". Departemen Kesehatan. 14 November 2001. Diakses 9 May 2013.
  8. "Philippine Fast Facts: National Flower: Sampaguita". National Commission for Culture and the Arts, Republic of the Philippines. Diakses May 8, 2011.
  9. a b "ASEAN National Flowers". ASEAN secretariat. Diakses May 8, 2011.
  10. a b c W. Arthur Whistler (2000). Tropical ornamentals: a guide. Timber Press. hlm. 284–285. ISBN 9780881924756.
  11. Teresita L. Rosario. "Cut Flower Production in the Philippines". Food and Agriculture Organization of the United Nations. Diakses May 8, 2011.
  12. Greg Nickles (2002). Philippines: the people. The lands, peoples, and cultures. Crabtree Publishing Company. hlm. 27. ISBN 9780778793533.
  13. Robert H. Boyer (2010). Sundays in Manila. UP Press. hlm. 230. ISBN 978-971-5426-30-5.
  14. Toto Sutater & Kusumah Effendie. "Cut Flower Production in Indonesia". Food and Agriculture Organization of the United Nations. Diakses May 8, 2011.
  15. Melati Suci
  16. James H. Wandersee & Renee M. Clary. "Divinity in Bud". Human Flower Project. Diakses May 8, 2011.
  17. Tony Walsh (2004). "Jasmine Scents of Arabia". Arab News Review (Saudi Research & Publishing Company (SRPC)): 1–3. ISSN 0254-833X. Diakses May 8, 2011.
  18. "Jasmine stirrings in China: No awakening, but crush it anyway: The government goes to great lengths to make sure all is outwardly calm". The Economist. Diakses May 8, 2011.
  19. http://id.wikipedia.org/wiki/Melati_putih

Cara Budidaya Cabai Rawit



Cabe rawit (Capsicum frutescens) merupakan tanaman dari benua Amerika. Tanaman ini cocok dikembangkan di daerah tropis terutama sekitar khatulistiwa. Tanaman ini paling cocok ditanam di dataran rendah dengan ketinggian 0-500 meter dpl. Meskipun begitu, cabe rawit bisa tumbuh baik hingga ketinggian 1000 meter dpl. Untuk tempat yang terlalu tinggi, produktivitas tanaman akan berkurang.

Cabai Rawit

Di dataran tinggi, tanaman cabe rawit masih bisa berbuah. Hanya saja periode panennya lebih sedikit dibanding dataran rendah. Selain itu, produksi biji pada buah cabe rawit lebih sedikit. Ini bisa dianggap keunggulan atau kelemahan. Karena tentu saja konsumen menyukainya namun bobot buah menjadi ringan.
Cabe rawit yang dibudidayakan di Indonesia sangat beragam. Secara umum, masyarakat mengenal cabe rawit putih dan cabe rawit hijau. Padahal setiap tempat memiliki macam cabe rawit yang berbeda-beda.
Budidaya cabe rawit relatif lebih rendah resikonya dibanding cabe besar. Tanaman ini lebih tahan serangan hama, meskipun hama yang menyerang cabe besar bisa juga menyerang cabe rawit. Kali ini alamtani menguraikan kiat-kiat usaha budidaya cabe rawit, mulai dari pemilihan benih hingga penanganan panen.

Pemilihan benih cabe rawit

Dewasa ini telah banyak tersedia benih cabe rawit hibrida dengan keunggulannya masing-masing. Pilihlah benih yang sifatnya sesuai dengan kondisi lahan masing-masing. Bila sulit didapatkan atau harganya mahal, kita bisa menyeleksi benih cabe rawit sendiri.
Benih cabe rawit bisa didapatkan dari hasil panen sebelumnya. Gunakan buah dari hasil panen ke-4 hingga ke-6. Buah yang dihasilkan pada periode panen ini biasanya memiliki biji yang optimal. Pada hasil panen pertama hingga ketiga, biji dalam buah cabe rawit biasanya masih sedikit. Sedangkan menjelang periode akhir panen jumlah biji banyak tapi ukurannya kecil-kecil.
Untuk memilih benih cabe rawit yang baik, pilih beberapa tanaman yang sehat dan terlihat kuat. Dari tanaman tersebut pilih buah yang bentuknya sempurna, bebas dari serangan penyakit dan hama. Kemudian biarkan buah tersebut menua pada pohon. Kalau memungkinkan biarkan buah hingga mengering di pohon.
Setelah buah dipetik, potong secara membujur kulit buahnya. Buang biji yang terdapat pada bagian pangkal dan ujung buah, ambil biji pada bagian tengah. Biji pada bagian tengah biasanya yang paling berkualitas.
Kemudian rendam biji cabe rawit tersebut dalam air bersih. Buang biji yang mengambang, biji yang cocok jadi benih adalah yang berisi dan tenggelam dalam air. Kemudian jemur biji tersebut hingga kering, kira-kira selama 3 hari.
Kecuali untuk benih organik, kita bisa memberikan fungisida untuk menghindari serangan jamur. Kemudian simpan benih ditempat yang kering dan masih memiliki sirkulasi udara. Bila penyimpanannya benar, benih cabe rawit bisa bertahan hingga dua tahun.
Benih yang baik mempunyai daya tumbuh hingga 80 persen. Semakin lama benih disimpan, daya tumbuhnya akan terus berkurang. Bila daya tumbuhnya kurang dari 50 persen, sebaiknya jangan gunakan benih tersebut.

Cabai Rawit

Penyemaian benih cabe rawit

Kebutuhan benih untuk satu hektar lahan budidaya cabe rawit sekitar 0,5 kg. Benih tersebut harus disemaikan terlebih dahulu untuk dijadikan bibit. Tempat penyemaian hendaknya diberi naungan untuk menghindari terik matahari langsung, kucuran hujan deras dan terpaan angin.
Siapkan polybag berukuran 5×10 cm kemudian isi dengan media persemaian hingga ¾ bagiannya. Media persemaian terdiri dari campuran tanah, arang sekam dan kompos dengan perbandingan 1:1:1. Ayak terlebih dahulu bahan-bahan tersebut dan aduk secara merata. Silahkan baca lebih lanjut membuat media persemaian.
Setelah media persemaian siap, rendam benih cabe rawit dengan air hangat selama kurang lebih 6 jam. Maksudnya untuk merangsang pertumbuhan. Kemudian masukkan benih kedalam polybag sedalam 0,5 cm, tutup permukaannya dengan media tanam.
Penyiraman dilakukan setiap pagi dan sore. Agar kucuran air tidak merusak media tanam, tutup permukaan polybag dengan kertas koran. Kemudian siram permukaan kertas koran dengan gembor hingga airnya menetes ke permukaan polybag.
Benih akan tumbuh menjadi bibit cabe rawit maksimal setelah dua minggu. Tapi biasanya pada hari ke-7 bibit sudah mulai tumbuh. Bibit cabe rawit baru bisa dipindahkan ke lahan terbuka setelah berdaun 4-6 helai atau kira-kira berumur 1 hingga 1,5 bulan.

Pengolahan tanah dan penanaman

Cabai Rawit
Pengolahan tanah hendaknya dimulai bersamaan dengan pembibitan. Sehingga ketika bibit cabe rawit siap tanam, lahan sudah siap untuk dipakai.
Pengolahan tanah diawali dengan mencangkul atau membajak lahan sedalam kira 40 cm. Apabila lahan terlalu asam, netralkan dengan dolomit biasanya sekitar 1-4 ha/ton tergantung tingkat keasaman tanah.
Kemudian buat bedengan dengan lebar 100-110 cm dengan tinggi 30-40 cm dan panjang mengikuti kondisi lahan.Jarak antar bedengan selebar 60 cm. Campurkan pupuk organik, berupa kompos atau pupuk kandang sebanyak 15-20 ton/ha. BIla tanahnya kurang subur bisa juga ditambahkan urea, SP36 dan KCl secukupnya.
Penggunaan mulsa plastik hitam perak sebenarnya akan meningkatkan produktivitas, namun harus dipertimbangkan dengan matang karena biayanya. Melihat harga rata-rata cabe rawit dipasaran tidak setinggi cabe besar, penggunaan mulsa bisa merugikan.
Sebagai alternatifnya bisa digunakan mulsa dari jerami. Hanya saja perlu pengawasan lebih agar pemakaian jerami tidak mengundang hama dan penyakit.
Buat lubang tanam dengan jarak 50-60 cm, lubang tanam dibuat dalam dua baris dalam satu bedengan dengan jarak antar baris 60 cm. Pembuatan lubang dibuat zig-zag tidak sejajar. Hal ini berguna untuk meningkatkan penetrasi sinar matahari dan sirkulasi udara.
Pindahkan bibit dalam polybag semai kedalam lubang tanam dengan menyobek atau mencopot polybag semai. Kemudian siram dengan air untuk menjaga kelembabannya. Pemindahan bibit hendaknya dilakukan pada pagi atau sore hari. Upayakan penanaman dalam satu hamparan bisa selesai dalam sehari.

Perawatan budidaya cabe rawit

Penyiraman diperlukan saat musim kemarau saja. Bila konsidisi terlalu kering tanaman cabe rawit bisa mati. Pengairan bisa dilakukan dengan kocoran atau merendam bedengan. Perendaman bendengan cukup dilakukan setiap dua minggu sekali.
Pemukan susulan ditambahkan setelah tanaman berumur 1 bulan sejak di bibit ditanam. Selanjutnya berikan pemupukan susulan setiap habis panen. Pemupukan susulan bisa menggunakan pupuk organik cair atau kompos. Berikan pupuk cair yang telah diencerkan sebanyak 100 ml untuk setiap tanaman. Sedangkan pupuk kompos sebanyak 500-700 gram. Bisa juga ditambahkan urea dan NPK sebagai pupuk tambahan.
Perawatan lain yang diperlukan adalah penyiangan. Karena budidaya cabe rawit jarang menggunakan mulsa maka penyiangan harus dilakukan lebih intensis. Upayakan bedengan untuk besih dari gulma.

Pengendalian hama dan penyakit

Tanaman cabe rawit sebenarnya agak tahan terhadap serangan hama. Namun bukan berarti kebal sama sekali. Hama yang menyerang cabe besar bisa juga menyerang tanaman cabe rawit. Hama tersebut antara lain, aphid, lalat buah, kepik, dll.
Sedangkan penyakit yang biasa menyerang tanaman cabe rawit adalah patek, kerdil, keriting daun dan busuk buah. Penyakit kebanyakan menyerang pada musim hujan, terutama pada curah hujan tinggi. Untuk pengendalian lebih lanjut, silahkan baca hama dan penyakit tanaman cabe.

Pemanenan cabe rawit

Cabe rawit sudah mulai berbuah dan bisa dipanen setelah berumur 2,5-3 bulan sejak bibit ditanam. Periode panen bisa berlangsung selama 6 bulan bahkan lebih. Umur tanaman cabe rawit bisa mencapai 24 bulan. Frekuensi panen pada periode masa panen tersebut bisa berlangsung 15-18 kali.
Namun semakin tua tanaman, produktivitasnya semakin rendah sehingga tidak ekonomis lagi untuk dipelihara. Untuk budidaya intensif, biasanya tanaman cabe rawit dipelihara hingga berumur 12 bulan. Budidaya yang baik bisa menghasilkan total produksi hingga 30 ton/ha.
Pemanenan sebaiknya dilakukan pada pagi hari. Caranya dengan memetik buah beserta tangkainya. Buah cabe rawit yang dikehendaki adalah yang bentuknya ramping dan padat berisi. Tipe buah seperti ini biasanya rasanya pedas dan dihargai lebih tinggi di pasar dibanding buah yang besar namun kopong.

Sumber:
http://alamtani.com/budidaya-cabe-rawit.html

Cabai Merah

Cabai atau cabai merah atau chili adalah buah dan tumbuhan anggota genus Capsicum. Buahnya dapat digolongkan sebagai sayuran maupun bumbu, tergantung bagaimana digunakan. Sebagai bumbu, buah cabai yang pedas sangat populer di Asia Tenggara sebagai penguat rasa makanan. Bagi seni masakan Padang, cabai bahkan dianggap sebagai "bahan makanan pokok" ke sepuluh (alih-alih sembilan). Sangat sulit bagi masakan Padang dibuat tanpa cabai.

Cabai Merah

Manfaat

Cabai merah Besar (Capsicum annuum L.) merupakan salah satu jenis sayuran yang memilki nilai ekonomi yang tinggi. Cabai mengandung berbagai macam senyawa yang berguna bagi kesehatan manusia. [1]. Sun et al. (2007) melaporkan cabai mengandung antioksidan yang berfungsi untuk menjaga tubuh dari serangan radikal bebas. Kandungan terbesar antioksidan ini adalah pada cabai hijau. Cabai juga mengandung Lasparaginase dan Capsaicin yang berperan sebagai zat antikanker (Kilham 2006; Bano & Sivaramakrishnan 1980).
Cabai (Capsicum annum L) merupakan salah satu komoditas sayuran yang banyak dibudidayakan oleh petani di Indonesia karena memiliki harga jual yang tinggi [2] dan memiliki beberapa manfaat kesehatan yang salah satunya adalah zat capsaicin yang berfungsi dalam mengendalikan penyakit kanker. Selain itu kandungan vitamin C yang cukup tinggi pada cabai dapat memenuhi kebutuhan harian setiap orang, namun harus dikonsumsi secukupnya untuk menghindari nyeri lambung.

Cara penanaman

Cabai atau lombok termasuk dalam suku terong-terongan (Solanaceae) dan merupakan tanaman yang mudah ditanam di dataran rendah ataupun di dataran tinggi. Tanaman cabai banyak mengandung vitamin A dan vitamin C serta mengandung minyak atsiri capsaicin, yang menyebabkan rasa pedas dan memberikan kehangatan panas bila digunakan untuk rempah-rempah (bumbu dapur). Cabai dapat ditanam dengan mudah sehingga bisa dipakai untuk kebutuhan sehari-hari tanpa harus membelinya di pasar.
Tanaman cabai cocok ditanam pada tanah yang kaya humus, gembur dan sarang, serta tidak tergenang air; pH tanah yang ideal sekitar 5-6. Waktu tanam yang baik untuk lahan kering adalah pada akhir musim hujan (Maret-April). Untuk memperoleh harga cabai yang tinggi, bisa juga dilakukan pada bulan Oktober dan panen pada bulan Desember, walaupun ada risiko kegagalan. Tanaman cabai diperbanyak melalui biji yang ditanam dari tanaman yang sehat serta bebas dari hama dan penyakit. Buah cabai yang telah diseleksi untuk bibit dijemur hingga kering. Kalau panasnya cukup dalam lima hari telah kering kemudian baru diambil bijinya: Untuk areal satu hektar dibutuhkan sekitar 2-3 kg buah cabai (300-500 gr biji).

Permasalahan produksi

Salah satu kendala utama dalam sistem produksi cabai di Indonesia adalah adanya serangan lalat buah pada buah cabai. Hama ini sering menyebabkan gagal panen[3]. Laporan Departemen Pertanian RI tahun 2006 menunjukkan bahwa kerusakan pada tanaman cabai di Indonesia dapat mencapai 35%. Buah cabai yang terserang sering tampak sehat dan utuh dari luar tetapi bila dilihat di dalamnya membusuk dan mengandung larva lalat. Penyebabnya terutama adalah lalat buah Bactrocera carambolae. Karena gejala awalnya yang tak tampak jelas, sementara hama ini sebarannya masih terbatas di Indonesia, lalat buah menjadi hama karantina yang ditakuti sehingga dapat menjadi penghambat ekspor buah-buahan maupun pada produksi cabai.
Selain lalat buah, Kutudaun Myzus persicae (Hemiptera: Aphididae) merupakan salah satu hama penting pada budidaya cabai karena dapat menyebabkan kerusakan hingga 80%. Upaya pengendaliannya dapat menggunakan insektida nabati ekstrak Tephrosia vogelii dan Alpinia galanga. [4]

Tanaman Cabai

Upaya penanggulangan hama

Sebenarnya sudah dilakukan upaya untuk mengendalikan serangan lalat buah ini, di antaranya adalah pembrongsongan yang dapat mencegah serangan lalat buah. Akan tetapi, cara ini tidak praktis untuk dilakukan pada tanaman cabai dalam areal yang luas. Sementara penggunaan insektisida selain mencemari lingkungan juga sangat berbahaya bagi konsumen buah. Oleh karena itu, diperlukan cara pengendalian yang ramah lingkungan dan cocok untuk diterapkan di areal luas seperti di lahan sentral produksi cabai. Upaya pengendalian lalat buah pada tanaman cabai, khususnya cabai merah, adalah penggunaan insektisida sintetik karena dianggap praktis, mudah didapat, dan menunjukkan efek yang cepat. Selain insektisida sintetik, insektisida nabati seperti kacang babi Tephrosia vogelii, jeruk purut Citrus hystrix, serai wangi Cymbopogon citratus efektif sebagai penolak lalat buah.[5]
Adiyoga dan Soetiarso (1999) melaporkan 80% petani sayuran menggunakan pestisida untuk mengendalikan penyakit tanaman. Akan tetapi penggunaan insektisida tersebut sering meninggalkan residu yang berbahaya terhadap lingkungan dan kesehatan manusia (Duriat 1996). Di samping harga insektisida sintetik yang mahal, dampak dari adanya residu insektisida sintetik dalam bidang ekonomi adalah penolakan ekspor oleh banyak negara tujuan ekspor atas produk-produk cabai yang mengandung residu fungisida dan pestisida lain (Caswell & Modjusca 1996). Di antara insektisida yang banyak digunakan dalam pengendalian serangan lalat buah pada cabai adalah Diazinon, Dursban, Supracide, Tamaron dengan konsentrasi 3-5%, dan Agrothion (Pracaya 1991).

Sumber

  1. Sayuti A. 2006. Geografi budaya dalam wilayah pembangunan daerah Sumatera Barat. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Proyek Inventarisasi dan Dokumentasi Kebudayaan Daerah.
  2. Kardinan. 2002. Pestisida Nabati Ramuan dan Aplikasi. Jakarta: Penebar Swadaya.
  3. Kalshoven, L.G.E. 1981. The Pest of Crops in Indonesia. Jakarta: PT. Ichtiar Baru Van Hoeve.
  4. Toksisitas Ekstrak Tephrosia vogelii dan Alpinia galanga terhadap Myzus persicae pada Tanaman Cabai
  5. Evaluasi Lima Ekstrak Tanaman sebagai Penolak Lalat Buah Bactrocera sp. (Diptera: Tephritidae) pada Cabai Merah.

Populer Saat Ini